Minggu, 21 Maret 2021
BERITA | 1 Tahun Disandera Kelompok Abu Sayyaf, 3 Nelayan Wakatobi Bebas, Selamat Karena Kapal Terbalik
Dilansir dari TRIBUN-VIDEO.COM - Tiga nelayan asal Wakatobi kini telah bebas setelah disandera oleh kelompok Abu Sayyaf setelah perahu yang ditumpangi terbalik akibat hantaman ombak.
Ketiganya rencananya akan dibawa ke Zamboanga sebelum diterbangkan ke Manila untuk proses kepulangan ke Indonesia. Kememlu melalui KBRI Manila dan KJRI Davao City akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Filipina dan aparat setempat untuk memberikan perlindungan bagi WNI tersebut. (Tribun-Video.com/Kompas.com) Artikel ini telah dilansir di Kompas.com dengan judul "Penjelasan Kemenlu soal Pembebasan 3 WNI yang Diculik Kelompok Abu Sayyaf", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021.... Penulis : Tsarina Maharani Editor : Bayu Galih Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat: Android: https://bit.ly/3g85pkAiOS: https://apple.co/3hXWJ0L
PUISI | SATU KOMA EMPAT KILOMETER
sumber : https://www.youtube.com/results?search_query=rel+kereta+ilustrasi |
SATU KOMA EMPAT KILOMETER
-
di depan hotel fiducia jakarta
saling tatap kami berdua
bungkam mulut ini ingin berkata
seperti halnya dia
-
ku seret langkahku
tak menunggu waktu
sambil menahan laju
dia menatap bisu
-
sulit hati ini mencerna
adakah pertanda
yang mudah utuk dibaca
agar dia menurut saja
-
perempuan betapa sulit dipahami
aneh saja tanpa isyarat dia mengerti
jejaknya ikut menapaki
jalan raya pasar minggu usai diseberangi
-
belok kanan jalan batu satu
melangkah disisinya lidahku semakin kelu
berkelok lagi ke jalan batu merah empat
aku semakin takut kena umpat
-
jelang remang senja
tiba kami di setasiun kereta
sebangku dalam gerbong tiada berkata-kata
perjuangan belum merdeka
-
setasiun kereta pasar minggu baru
menyimpan bayang-bayang semu
dua insan yang bertemu
tanpa cumbu rayu
-
Medio, desember 2020
PUISI | JIKA ESOK TAK PERNAH DATANG
JIKA ESOK TAK PERNAH DATANG
Oleh : Salwa Rukma
Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya
kulihat dirimu terlelap tidur,
Aku akan menyelimutimu dengan
lebih rapat dan berdoa kepada Tuhan
agar menjaga jiwamu.
baca juga : PUISI | MERANGKAI KATA DALAM KEBERSAMAAN3 Pria Asal Tulungagung Terciduk sbg Polisi Gadungan
Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya
kulihat dirimu melangkah keluar pintu,
Aku
akan memelukmu erat
menciummu dan memanggilmu kembali
untuk melakukannya sekali lagi.
BACA JUGA : Pantai Mutiara - Pantai kecil yang menyimpan seju...Laporan Evaluasi PPK Durenan Pemilihan Bupati Tren...Tidak Ada Niat 3 Periode, Ungkap Jokowi Luangkan waktu untuk mengatakan |
Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya
aku akan meluangkan waktu ekstra satu atau dua menit
Untuk berhenti dan mengatakan
"Aku mencintaimu”
bukannya menganggap kau sudah tahu.
Jadi untuk berjaga-jaga
Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya
kudengar suaramu memuji
Aku akan merekam setiap kata & tindakan
memutarnya lagi sepanjang sisa hariku.
Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya
aku akan meluangkan waktu ekstra satu atau dua menit
Untuk berhenti dan mengatakan
"Aku mencintaimu”
bukannya menganggap kau sudah tahu.
Jadi untuk berjaga-jaga
seandainya esok tak pernah datang
hanya hari inilah yang kupunya
Aku ingin mengatakan betapa aku sangat mencintaimu
dan kuharap kita takkan pernah lupa.
Esok tak dijanjikan kepada siapa pun,
baik tua maupun muda.
Dan hari ini mungkin kesempatan terakhirmu
untuk memeluk erat
orang tersayangmu.
Jadi, bila kau sedang menantikan esok
mengapa tidak melakukannya sekarang?
Karena bila esok tak pernah datang,
kau pasti akan menyesali hari ini.
Saat kau tidak meluangkan waktu
untuk memberikan sebuah senyuman,
pelukan atau ciuman.
Dan saat kau terlalu sibuk
memberi seorang
yang nyatanya merupakan permintaan terakhir mereka.
dekap erat orang-orang tersayangmu hari ini
bisikkan di telinga mereka,
kau sangat mencintai mereka
kau akan selalu menyayangi mereka.
“Aku menyesal”
“Maafkan aku”
"Terima kasih”
“aku tidak apa-apa”
Dan bila esok tak pernah datang,
kau takkan menyesali hari ini.
baca juga PUISI | MENEDUH ANGIN PUISI | MERANGKAI KATA DALAM KEBERSAMAAN PUISI | BAGAI CINTA QAIS PADA LAYLA
PUISI | CINTA DAN DUSTA
BACA JUGA : PUISI | CINTA DAN DUSTAPUISI Rindu TuhannPUISI | MERANGKAI KATA DALAM KEBERSAMAAN
Baiklah setelah lama tidak update tentang puisi, kami akan upload tentang puisi yang telah lama tertimbun dalam benak saya. semoga bermanfaat.
CINTA DUSTA
Kim Min Nha
Aku ingin melukis bahagia
Tanpa tergores duka
Agar engkau lupa
sakit yang pernah tercipta
-
Saat kelopak senja tersapu
Kenapa aku selalu merindu?
Kau yang kukenal lewat maya
Tanpa dapat bertatap muka
-
Namamu telah terpatri Indah
Meskipun ragamu tak lagi kujumpa
Aku selalu harapkan rasa sebentuk madah
Namun, sirna ditelan dusta
BACA JUGA : Pantai Mutiara - Pantai kecil yang menyimpan seju... | Laporan Evaluasi PPK Durenan Pemilihan Bupati Tren... | Tidak Ada Niat 3 Periode, Ungkap Jokowi
Meyer Hendrik Runtuwene
Air mengalir di swargaloka
Angin hembuskan nafas asmara
Bahagia jangan jadi mimpi belaka
Duka dan lara untuk cinta semata
-
Menari dan bahagia bersamamu
Selalu bernyanyi di kalbuku
Namun, wajahmu hilang di berandaku
Setelah sukmaku jadi kelabu
-
Tiada luruh bahagiaku
Saat kau bilang rindu
Asmaraku tak ingin jadi luka
Karena cintaku padamu nyata
-
Bahagia diempaskan prasangka
Siapa yang durhaka di antara kita
Kau kata aku pendusta
Sedangkan aku yang terluka
-
Patrikor-Gorontalo, 06 Maret 2021
BACA JUGA : PUISI | Rindu Tuhann | PUISI | MERANGKAI KATA DALAM KEBERSAMAAN | PUISI | BAGAI CINTA QAIS PADA LAYLA |
PUISI | MENEDUH ANGIN
BACA JUGA : PUISI | Rindu Tuhann | PUISI | MERANGKAI KATA DALAM KEBERSAMAAN | PUISI | BAGAI CINTA QAIS PADA LAYLA |
kali ini akan kami bagikan puisi berjudul "MENEDUH ANGIN"
"MENEDUH ANGIN"
Dalam gelap hembussan rasa membahasa tak kuasa daku melukis kan nya angin kah
Jejak kata tak tertata
Sajak menanjak pada kata apa ada nya
Gunung tak terdaki kaki ini berani hanya kata
Belantara setara ceria sangat tak kasat mata
Rindu kah angin
Zaman dinanti angin perubahan seakan tangan nulis kisah kasih tak sampai
Rembulan jalan dalam hening malam
Daku si jelata jadi penyair alami bersemi kah cinta sama cinta
Lambat laun daun telinga dengar angin kerinduan sapa menyapa kah
Sejuk udara ceria tak jua jumpa realita kata apa ada nya
Zaman kah mengurai syair jelata cari kata rasa apa daya tak jua jumpa apa ada nya
BACA JUGA : PUISI | Rindu Tuhann | PUISI | MERANGKAI KATA DALAM KEBERSAMAAN | PUISI | BAGAI CINTA QAIS PADA LAYLA |
Memikirkan rasa rindu tak jua waktu nilai apa ada nya kah
Memahami cinta sama cinta jumpa realita cinta kah
Bunga dalam belantara setara kata tak jua jumpa realita cinta
Laut bergelombang terbang burung liar tak kenal daku si jelata jadi penyair alami
Awan putih berkejar kejarran angan jelata tak semata kata
Realita hidup cari cinta paling termashyur kah
Nyaris putus cinta pada kata realita tak jua jumpa realita cinta apa daya kah
Peka tak terteka angka tak jua jumpa waktu nilai apa ada nya
Lawan lupa cinta hidup apa ada nya kah jelata si penyair alami
Zaman kini nurani berani apa ada nya mengurai apa daya cinta kah
Langit biru segar angin kerinduan
Laut biru segar angin menepi pada kata angin angin nan kah
Sapa menyapa udara segar sama angin kerinduan
Cinta sama cinta indah
Rindu menahan nyata kata apa daya cinta hembussan
Kerinduan kah angin
PUISI | MERANGKAI KATA DALAM KEBERSAMAAN
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Karya : Gusti Dyna Damayanti Nama Pena : Yuli Ana Seiring kita merangkai kata dan ungkapan Benamkan segala ego dan keakuan Saling memahami rasa dan kebersamaan Padukan cinta kasih di jalinan persahabatan Suka dan duka kita arungi dalam cinta Rangkaikan kisah dan cerita paling abadi Meski terhalang waktu dan tersekat jarak diri Dalam maya kita satukan barisan aksara Tertuai tawa lepas dan canda manja Harapku persatuan kita terbingkai selamanya Berjumbai akar kasih nan berlambai pucuk kata Di naungan ‘Wadah Literasi' jalinan susastra Inspirasi jiwa di antara beragam perbedaan Goresan pena senandungkan syair sapa Lantunkan puisi dan nada keluh kesah rasa Dalam irama saling mendukung dan menguatkan Saling memahami dan mengasihi Kurajut kebersamaan kita dalam indah cerita Berbagi rasa dari lubuk suara hati Ragam imajinasi terpatri di laman sastra Ada pahit ada manis dalam bumbu kebersamaan Memberi pelajaran tentang kasih sayang yang sehat Jika benar ada rindu dan perhatian Maka tak lupa harus pulang wahai sahabat Seperti reguk manisnya perbedaan dan persamaan Sejatinya rasa yang tulus selalu berkesan Melekat erat dalam jalinan simpul hati Kisah kita lewati masa dan waktu yang tersemai Tarakan, 26 Februari 2021
Langganan:
Postingan (Atom)
-
DIPERKOSA SETAN (18+) CHAPTER 1: SINTIA Yang Sintia tahu hanya kehidupan malam menyenangkan, tapi sangat kelam dengan segala pikiran yang ...
-
Pendahuluan Pada bagian ini, Anda dapat memperkenalkan topik skripsi yang akan dibahas, memberikan latar belakang mengenai film Naga Bonar d...
-
#Pembalasan sang mantan #Fiksi #Part 4 Bik Sumi masuk dengan membawa baki berisi susu dan roti. "Ini sarapannya Non," kata Bik Su...