Tampilkan postingan dengan label Terkini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Terkini. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 20 Maret 2021

Pantai Mutiara - Pantai kecil yang menyimpan sejuta keindahan

Ayunan di tepi pantai Mutiara

Pantai mutiara merupakan suatu destinasi wisata yang terdapat di desa Karanggongso Kecamatan Watulimo. 

Semasa pandemi kemarin, pantai ini sempat ditutup-buka beberapa kali mengingat larangan/aturan yang diturunkan oleh bupati tentang penutupan destinasi wisata.

Namun, pada hari Minggu tanggal 7 Maret 2021 kemarin pantai ini terlihat ramai. Banyak pengunjung mulai berdatangan dari berbagai kalangan. Dari rombongan keluarga, bersama kawan-kawan, mupun bapak-bapak yang iseng mencoba keberuntungannnya untuk memancing di dekat kawasan tersebut. 

pemandangan tepi pantai


Pantai yang terletak sekitar 3 km dari pantai Pasir Putih -Prigi ini, disebut but pantai Mutiara karena pantai tersebut terdapat karang-karang kecil yang berserakan dan yang jika dilihat dari jauh tampak menyerupai mutiara. Memang tidak begitu luas.. namun pemandangan yang dihasilkan sangatlah memukau mata. 

Terlebih di tepian pantai juga dihiasi ayunan Kayu yang ketika air laut turun akan menjadi Spot foto yang epic. Tak hanya itu,  pada siang hari, pantai ini menawarkan eksotisme yang banyak. Terdapat pula penyewaan kayak dari warga setempat,  serta wahana Banana Boat yang mengelilingi bibir pantai. 

Berikut hasil foto yang kani dapat di Pantai Mutiara. : 
rumah apung Pantai Mutiara

penyewaan kayak pantai mutiara















Satu lagi yang tak kalah menarik. Terdapat wahaba menaiki perahu wisata untuk berkeliling pantai, yang mana pengunjung dapat mengunjungi rumah apung yang terdapat sekitar 100m dari bibir pantai. 


 Apabila anda berkesempatan/ melewati wilayah TRENGGALEK. sangatlah disayangkan apabila anda tidak mengunjungi pantai ini.. 


Foto : Fendicatuer1


Minggu, 05 September 2010

TRENGGALEK MENJADI URUTAN DESA TERTINGGAL

TRENGGALEK - Proses lelang proyek di sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD), seperti Dinas Bina Marga dan Pengairan, serta Dinas Kesehatan (Dinkes) Trenggalek, yang direncanakan dalam minggu ini akan diumumkan pemenangnya, harus tegas. Pasalnya, banyak sekali rekanan yang ikut tender. Sehingga panitia harus benar-benar transparan jika tidak ingin terjadi gejolak.
Kondisi ini diungkapkan oleh Puryono, ketua Komite Independen Pemantau (KIP) APBD. Menurut dia, di dua dinas tersebut memang kebanjiran peminat untuk memasukkan rencana kerja dan syarat (RKS). Dari data yang dimilikinya, dinkes sendiri setidaknya memiliki proyek fisik pembangunan Puskesmas Durenan, Puskesmas Jajar Gandusari, dan Poskesdes Tamanan. Tiga proyek tersebut diperebutkan sekitar 43 rekanan.
Belum lagi dari dinas bina marga dan pengairan, sejumlah paket proyek mulai pemeliharaan jalan, rehabilitasi jaringan air, pengadaan aspal, hingga bronjong yang nilainya miliaran rupiah, yang diikuti ratusan rekanan.
Dia mengatakan, jika makin banyak peserta, dipastikan persaingan semakin ketat. Dampaknya, harga yang ditawarkan rekanan ini jauh dari nilai pagu.
“Bahkan bisa Cuma 30 hingga 40 persen,”ucapnya.
Untuk itu, dia berharap panitia selektif untuk memeriksa dokumen persyaratan rekanan terlebih dahulu. Bahkan diduga banyak rekanan yang tidak lengkap, mulai dari dukungan, akta, dan tidak dibendel.
Dia berpendapat, jika seleksi administratif ini merupakan kunci utama.
“Jangan sampai panitia tidak tegas untuk menggusur rekanan yang tidak lengkap syarat-sya­ratnya,”tutur pria gondrong ini.
Selanjutnya, mempertimbangkan harga yang ditawarkan, jika dua hal itu tidak di laksanakan maka akan rawan terjadi konflik antarrekanan, seperti pengajuan sanggahan. Akibatnya proses pengerjaan akan molor dan merugikan masyarakat.
Disinggung mengenai perang harga antarrekanan, dia menyatakan, jika terlalu rendah maka yang dikhawatirkan kualitas pengerjaan proyek itu sendiri.
“Jangan difikir efesiensi saja, tapi juga kualitas,”ucapnya ke Radar Trenggalek.
Sedangkan panitia lelang di Dinas Bina Marga dan Pengairan Trenggalek, Widji mengakui, jika saat ini masih dalam proses pemeriksaan berkas dari rekanan yang telah memasukan penawaran.
Pria yang menjabat Kasubbag TU RSD dr. Soedomo ini me­ngaku, akan selektif dalam proses lelang yang sedang berlangsung. Hal ini untuk meminimalisir konflik yang terjadi antarrekanan.
“Kami usahakan semaksimal mungkin sesuai peraturan,”janji Widji. (din/ris)