Minggu, 21 Maret 2021

PUISI | JIKA ESOK TAK PERNAH DATANG

JIKA ESOK TAK PERNAH DATANG

Oleh : Salwa Rukma

Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya 

kulihat dirimu terlelap tidur, 

Aku akan menyelimutimu dengan 

lebih rapat dan berdoa kepada Tuhan 

agar menjaga jiwamu.

baca juga : PUISI | MERANGKAI KATA DALAM KEBERSAMAAN3 Pria Asal Tulungagung Terciduk sbg Polisi Gadungan

Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya

 kulihat dirimu melangkah keluar pintu, 

Aku 

akan memelukmu erat 

menciummu dan memanggilmu kembali 

untuk melakukannya sekali lagi.

BACA JUGA : Pantai Mutiara - Pantai kecil yang menyimpan seju...Laporan Evaluasi PPK Durenan Pemilihan Bupati Tren...Tidak Ada Niat 3 Periode, Ungkap Jokowi Luangkan waktu untuk mengatakan 

Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya

aku akan meluangkan waktu ekstra satu atau dua menit

Untuk berhenti dan mengatakan 

"Aku mencintaimu” 

bukannya menganggap kau sudah tahu.


Jadi untuk berjaga-jaga 

Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya 

kudengar suaramu memuji

Aku akan merekam setiap kata & tindakan 

memutarnya lagi sepanjang sisa hariku.


Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya

aku akan meluangkan waktu ekstra satu atau dua menit

Untuk berhenti dan mengatakan 

"Aku mencintaimu” 

bukannya menganggap kau sudah tahu.


Jadi untuk berjaga-jaga 

seandainya esok tak pernah datang 

hanya hari inilah yang kupunya

Aku ingin mengatakan betapa aku sangat mencintaimu 

dan kuharap kita takkan pernah lupa.

Esok tak dijanjikan kepada siapa pun, 

baik tua maupun muda. 

Dan hari ini mungkin kesempatan terakhirmu 

untuk memeluk erat 

orang tersayangmu.


Jadi, bila kau sedang menantikan esok

mengapa tidak melakukannya sekarang?

Karena bila esok tak pernah datang, 

kau pasti akan menyesali hari ini.


Saat kau tidak meluangkan waktu 

untuk memberikan sebuah senyuman, 

pelukan atau ciuman. 

Dan saat kau terlalu sibuk 

memberi seorang 

yang nyatanya merupakan permintaan terakhir mereka.

dekap erat orang-orang tersayangmu hari ini 

bisikkan di telinga mereka, 

kau sangat mencintai mereka 

kau akan selalu menyayangi mereka.


“Aku menyesal”

“Maafkan aku”

"Terima kasih”

“aku tidak apa-apa”

Dan bila esok tak pernah datang, 

kau takkan menyesali hari ini.


baca juga PUISI | MENEDUH ANGIN PUISI | MERANGKAI KATA DALAM KEBERSAMAAN PUISI | BAGAI CINTA QAIS PADA LAYLA

PUISI | CINTA DAN DUSTA

BACA JUGA : PUISI | CINTA DAN DUSTAPUISI Rindu TuhannPUISI | MERANGKAI KATA DALAM KEBERSAMAAN

Baiklah setelah lama tidak update tentang puisi, kami akan upload tentang puisi yang telah lama tertimbun dalam benak saya. semoga bermanfaat. 

CINTA DUSTA

Kim Min Nha

Aku ingin melukis bahagia

Tanpa tergores duka

Agar engkau lupa

sakit yang pernah tercipta

-

Saat kelopak senja tersapu

Kenapa aku selalu merindu?

Kau yang kukenal lewat maya

Tanpa dapat bertatap muka

-

Namamu telah terpatri Indah

Meskipun ragamu tak lagi kujumpa

Aku selalu harapkan rasa sebentuk madah

Namun, sirna ditelan dusta

BACA JUGA : Pantai Mutiara - Pantai kecil yang menyimpan seju... | Laporan Evaluasi PPK Durenan Pemilihan Bupati Tren... | Tidak Ada Niat 3 Periode, Ungkap Jokowi

Meyer Hendrik Runtuwene

Air mengalir di swargaloka

Angin hembuskan nafas asmara

Bahagia jangan jadi mimpi belaka 

Duka dan lara untuk cinta semata

-

Menari dan bahagia bersamamu

Selalu bernyanyi di kalbuku

Namun, wajahmu hilang di berandaku

Setelah sukmaku jadi kelabu

-

Tiada luruh bahagiaku

Saat kau bilang rindu

Asmaraku tak ingin jadi luka

Karena cintaku padamu nyata

-

Bahagia diempaskan prasangka

Siapa yang durhaka di antara kita

Kau kata aku pendusta 

Sedangkan aku yang terluka

-

Patrikor-Gorontalo, 06 Maret 2021

BACA JUGA : PUISI | Rindu Tuhann | PUISI | MERANGKAI KATA DALAM KEBERSAMAAN  | PUISI | BAGAI   CINTA QAIS PADA LAYLA | 

PUISI | MENEDUH ANGIN


BACA JUGA : PUISI | Rindu Tuhann | PUISI | MERANGKAI KATA DALAM KEBERSAMAAN  | PUISI | BAGAI   CINTA QAIS PADA LAYLA | 

kali ini akan kami bagikan puisi berjudul "MENEDUH ANGIN"

"MENEDUH ANGIN"

Dalam gelap hembussan rasa membahasa tak kuasa daku melukis kan nya angin kah

Jejak kata tak tertata

Sajak menanjak pada kata apa ada nya


Gunung tak terdaki kaki ini berani hanya kata

Belantara setara ceria sangat tak kasat mata

Rindu kah angin


Zaman dinanti angin perubahan seakan tangan nulis kisah kasih tak sampai

Rembulan jalan dalam hening malam

Daku si jelata jadi penyair alami bersemi kah cinta sama cinta


Lambat laun daun telinga dengar angin kerinduan sapa menyapa kah

Sejuk udara ceria tak jua jumpa realita kata apa ada nya

Zaman kah mengurai syair jelata cari kata rasa apa daya tak jua jumpa apa ada nya

BACA JUGA : PUISI | Rindu Tuhann | PUISI | MERANGKAI KATA DALAM KEBERSAMAAN  | PUISI | BAGAI   CINTA QAIS PADA LAYLA | 

Memikirkan rasa rindu tak jua waktu nilai apa ada nya kah

Memahami cinta sama cinta jumpa realita cinta kah

Bunga dalam belantara setara kata tak jua jumpa realita cinta


Laut bergelombang terbang burung liar tak kenal daku si jelata jadi penyair alami

Awan putih berkejar kejarran angan jelata tak semata kata

Realita hidup cari cinta paling termashyur kah


Nyaris putus cinta pada kata realita tak jua jumpa realita cinta apa daya kah

Peka tak terteka angka tak jua jumpa waktu nilai apa ada nya

Lawan lupa cinta hidup apa ada nya kah jelata si penyair alami


Zaman kini nurani berani apa ada nya mengurai apa daya cinta kah

Langit biru segar angin kerinduan

Laut biru segar angin menepi pada kata angin angin nan kah


Sapa menyapa udara segar sama angin kerinduan

Cinta sama cinta indah

Rindu menahan nyata kata apa daya cinta hembussan

Kerinduan kah angin

PUISI | MERANGKAI KATA DALAM KEBERSAMAAN

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Karya : Gusti Dyna Damayanti Nama Pena : Yuli Ana Seiring kita merangkai kata dan ungkapan Benamkan segala ego dan keakuan Saling memahami rasa dan kebersamaan Padukan cinta kasih di jalinan persahabatan Suka dan duka kita arungi dalam cinta Rangkaikan kisah dan cerita paling abadi Meski terhalang waktu dan tersekat jarak diri Dalam maya kita satukan barisan aksara Tertuai tawa lepas dan canda manja Harapku persatuan kita terbingkai selamanya Berjumbai akar kasih nan berlambai pucuk kata Di naungan ‘Wadah Literasi' jalinan susastra Inspirasi jiwa di antara beragam perbedaan Goresan pena senandungkan syair sapa Lantunkan puisi dan nada keluh kesah rasa Dalam irama saling mendukung dan menguatkan Saling memahami dan mengasihi Kurajut kebersamaan kita dalam indah cerita Berbagi rasa dari lubuk suara hati Ragam imajinasi terpatri di laman sastra Ada pahit ada manis dalam bumbu kebersamaan Memberi pelajaran tentang kasih sayang yang sehat Jika benar ada rindu dan perhatian Maka tak lupa harus pulang wahai sahabat Seperti reguk manisnya perbedaan dan persamaan Sejatinya rasa yang tulus selalu berkesan Melekat erat dalam jalinan simpul hati Kisah kita lewati masa dan waktu yang tersemai Tarakan, 26 Februari 2021

PUISI | Dia Seorang Pesolek


Dia Seorang Pesolek

karya  Joko Pinurbo


Tuhan yang cantik,

temani aku

yang sedang menyepi

di rimba kosmetik.

Nyalakan lanskap

pada alisku yang gelap.

Ceburkan bulan

ke lubuk mataku yang dalam.

Taburkan hitam

pada rambutku yang suram.

Hangatkan merah

pada bibirku yang resah.

Semoga kecantikanku

tak lekas usai dan cepat luntur

seperti pupur.

Semoga masih bisa

kunikmati hasrat

yang merambat pelan

menghangatkanku

sebelum jari-jari waktu

yang lembut dan nakal

merobek-robek bajuku.

Sebelum Kausenyapkan warna.

Sebelum Kauoleskan

lipstik terbaik

di bibirku yang mati kata..

Doa seorang pesolek


Sang master penyair puisi tunjuk kan pesona mu dengan kata puitis mu

izinkan aku mencium sebutir debu yg melekat diujung sepatumu

ada mata yg terbunuh kegalauan


Cinta adalah pengampunan tanpa syarat kepada diri sendiri dan orang lain

rembulan tak lagi nampak dari pintu jendelah kamarku,, kerana gerimis hujan turun dan membasahi pandanganku! selamat malam

Malamku hanya menatap rembulan

Yang malu-malu untuk menunjukkan cahayanya

Karena mendung selalu menggelayut rindu

Dan menumpahkan air hujan pilu

Hiks, enakan tarik selimut cus tidur 


Untukmu...

Jiwa yang selalu ada di hati ku

Semoga ALLAH menjagamu

Dengan sebaik~baik penjagaan

Hingga ALLAH mempertemukan kita

PUISI | Rindu Tuhann

kali ini kami akan berbagi sebuah puisi yang merindukan kekaguman kepada TUhan : Rindu Tuhan oleh : Ramliqwe Aku blm bs Mematikan Rindu ini isak tangis AIR MATA KU mengguncang BUMI dan Arasy Ilahi Rabby Cinta sejati kian bersemi bersemayam dlm Dlm hatisanubari ini Melekat tnp sekat krn anak Panah sdh tertancap dan tak Pernah KARAT Sang kakek Pun dtg Menghampiri mencoba Menghapus Air Mata yg sdh Membanjiri namun smua sia2 Krn Sang cucu tak Mau Melepasnya Akankah Cinta ini salah disisinya entahlah Mungkin inilah diri Ku yg sdh terbelenggu dan kian Menggebu Hanya harapan dan Angan dlm Qalbu smua suatu saat Ketentuan itu Mnjdi Pasti dlm Pelaminan yg kita Nanti baca juga : BAGAI RINDU QAIS PADA LAYLA Sekiranya rindu itu bisa di hentikan Aku mungkin orang yng pertama hidup tanpa beban Tapi kenyataannya semakin berusaha melepaskan semakin terasa seperti luka sayatan Sakitnya, perihnya, panasnya... Uuhhhhh..... Ku mencari yg Lain tp yg ada hanya Dia wajahnya Dia Perawakannya dia lalu Bagaimana aku bs Melupannya sdgkan Dia Menghantui Kenyataan adanya Halusinasi Bs jd Nisbi Delusi bs dirapihkan Kembali Namun ktk semua Kosong yg ada hanya diri yg Penuh Dosa ini dst KAU dtg lagi... Bagaimana AKU BS MELUPAKANNYA ia sdh tertulis Di LAUHUL MAHFUDH SANA Bagaimana Aku kesana AKU HANYA MUNGGU TAKDIR YG DIHARAPAKN JD SATU baca juga : BAGAI RINDU QAIS PADA LAYLA

PUISI | BAGAI CINTA QAIS PADA LAYLA


Oleh : Andik Winarko 

Kisah tentang cinta kita

Kisah cinta kasih Sang Elang dan Chaca

Nabastala jingga yang memesona pandang mata

Lukisan rona pelangi selepas turunnya tirta langit mereda

Indahnya bagai mekar padma di kolam nirwana

Harapan hati yang berkumandang mengiringi atma. 

Namun, apalah daya kita insan yang tak berdaya

Kembara angan kita ingin melukiskan indahnya senja

Tetapi malam telah terlanjur menelannya dalam gulita

Hirap sudah harapan cinta kasih kita

Agah mata bagai tenggelamnya sebongkah batu di tengah samudera

Harapan cinta menuju temu hanya menunggu mukjizat dari-Nya. 

Dan kan kubiarkan rasa cinta itu tetap tumbuh dan bersemayam di dalam sudut hatiku

Karena rasa cintaku padanya adalah ketulusan cinta yang berawal dari hati ke hati 

Biarlah, rasa cinta ini sebagaimana cinta Qais pada Layla

Yang meskipun tak dapat saling memiliki, tapi cinta di antara kami abadi

Yang kelak 'kan menumbuhkan pohon cinta yang baru 

Meskipun cinta kami tak dapat bersatu di dunia ini  biarlah cintaku 'kan kubawa sampai mati

Semoga kita 'kan ditemukan di akhirat nanti. 

Sejatinya cinta adalah rasa

Kekal abadi di relung jiwa

Jiwa cinta adalah doa

Selalu terlangit pada setiap puja

Jalinan rasa bukti nyatanya 

Biarpun jauh saling merasa

Bukti cinta sejati nyata adanya. 


Baca juga : https://fendicatur.blogspot.com/2021/03/penganiaayan-bocah-2-tahun-telah.html