Jumat, 11 Mei 2012

perlu referensi tugas apresiasi sastra.....simak saja tulisan ini APRESIASI KARYA SASTRA PUISI BERJUDUL “TOBAT” BERDASARKAN PENDEKATAN DEDAKTIS KARYA RENDRA MASMUR MAWAR Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Apresiasi Sastra OLEH : FENDI CATUR MULYANTO NPM : 08.073045.2110.0051 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP PGRI TRENGGALEK TAHUN 2010 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan makalah “Apresiasi Sastra Berdasarkan Pendekatan Didaktif” ini dimaksudkan untuk melengkapi tugas mata kuliah Apresiasi Sastra dari dosen pembimbing. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih jauh dairi kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari dosen pembimbing dan pembaca, sangat diharapkan demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangsihnya, baik secara langsung maupun tidak langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua sebagai pembaca amin. Trenggalek, 1 Oktober 2010 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar isi BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Masalah b. Rumusan Masalah c. Tujuan Penulisan BAB II PEMBAHASAN d. Pengertian Pendekatan Dedaktis e. Apresiasi Puisi Berdasarkan Pendekatan Dedaktis BAB III PENUTUP a. Kesimpulan b. Saran PUSTAKA LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita mendengar istilah apresiasi. Barangkali dalam benak kita muncul pertanyaan: apa itu apresiasi sastra ? Istilah apresiasi muncul dari kata appreciate (Ing), yang berarti menghargai. Sehingga secara sederhana dapat dikatakan bahwa apresiasi sastra adalah kegiatan untuk menghargai sastra. Namun, dalam perkembangan berikutnya pengertian apresiasi sastra semakin luas. Banyak tokoh mencoba memberikan batasan tentang apresiasi sastra. Sastrawan bernama S. Effendi memberikan batasan bahwa apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli cipta sastra dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pada cipta sastra tersebut. Sedangkan tokoh lain , Yus Rusyana mendefinisikan apresiasi sastra sebagai pengenalan dan pemahaman yang tepat terhadap nilai karya satra, dan kegairahan serta kenikmatan yang timbul sebagai akibat dari semua itu. Untuk menunjang ilmu sastra. Apresiasi karya sastra berguna pula untuk pengembangan dan pembinaan ilmu sastra (teori sastra). Apresiasi sastra merupakan wadah analisis karya sastra, analisis struktur cerita, gaya bahasa teknik penceritaan dan sebagainya. Demikian, apresiasi karya sastra secara nyata memberi sumbangan pula dalam meningkatkan mutu karya sastrawan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan rumusan masalah diatas, makalah Apresiasi Karya Sastra Puisi Berjudul Tobat” Berdasarkan Pendekatan Dedaktis Karya Rendra Masmur Mawar secara terperinci dapat difokuskan pada pokok dan dijabarkan dalam pertanyaan sebagai berikut : a. Apa pengertian tentang apresiasi puisi? b. Apa pengertian pendekatan Dedaktis? c. Apa hasil dari apresiasi sastra dengan pendekatan dedaktis tersebut? C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui dan mengenal secara mendetail serta universal dalam Apresiasi Karya Sastra Puisi Berdasarkan Pendekatan Dedaktis BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian pendekatan dedaktis Puisi adalah sebuah struktur yang kompleks. Oleh karena itu, untuk dapat memahaminya haruslah dianalisis. Akan tetapi, tidak semua analisis sama baiknya. Analisis yang tidak benar akan menghasilkan kumpulan fragmen atau koleksi fragmen. Pendekatan sebagai prinsip dasar atau landasan yang digunakan seseorang ketika mengapresiasikan puisi dapat bermacam-macam. Keanekaragaman pendekatan yang digunakan ditentukan oleh tujuan dan apa yang akan diapresiasikan lewat teks sastra yang dibacanya. Sebab karya sastra mempunyai kebulatan makna intrinsik yang dapat digali dari karya itu sendiri (A. Teew. 1984 : 135). Dalam mengapresiasikan puisi terdapat banyak pendekatan-pendekatan yang bisa digunakan untuk mengapresiasikannya. Misalnya saja Pendekatan Parafrasis, Pendekatan Emotif, Pendekatan Analitis, Pendekatan SosioPsikologis, Pendekatan Historis, Pendekatan Didaktis. Pendekatan didaktis yaitu pendekatan yang berusaha menemukan dan memahami gagasan, tanggapan, evaluatif, maupun sikap pengarang terhadap kehidupan. Penerapan pendekatan ini menurut daya intelektual, kepekaan rasa, maupun sikap yang mapan dari pembacanya. B. Apresiasi puisi berdasarkan pendekatan didaktis Pendekatan didaktis pada umumnya berusaha menemukan tanggapan pengarang terhadap lingkungannya. Pendekatan yang dipergunakan, akan menghasilkan gambaran yang jelas terhadap diksi, citraan, bahasa kias, majas, sarana retorika, bait dan baris, nilai bunyi, persajakan, narasi, emosi, dan ide yang digunakan pengarang dalam menulis puisinya. Di bawah ini akan disajikan sebuah analisis puisi yang diapresiasikan berdasarkan pendekatan didaktis “TOBAT “ Aku tobat, ya Tuhanku Tobat atas sebala dosaku Kacang-kacang berkembang Daun kobis segar di ladang Jantungku adalah biji kentang Digigit oleh tanah Subur dan menderita Digigit oleh tanah Aku tobat, ya Tuhanku Tobat atas segala dosaku Burung-burung kecil di belukar Batang pimping menggeliat Mulutmu daisi di hutan Sederhana dan naif sekali Mulutmu daisi di hutan Diinjak kaki petani Aku tobat, ya Tuhanku Telah kuinjak mulutmu Dan juga jantungku (Rendra, Masmur Mawar) Dari hasil analisis apresisasi yang dilakukan oleh penulis terhadap puisi tersebut dapat diperoleh data sebagai berikut : a. Tema, merupakan gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair. Pada puisi “TOBAT” penyair menggunakan tema ketuhanan, karena terdapat pada beberapa bait sang penyair mengatakan tobat atau sang penyair ingin tobat dari segala apa yang telah dia lakukan. b. Perasaan (Feeling), suasana perasaan sang penyair yang diekspresikan dan harus dihayati oleh pembaca. Pada puisi “TOBAT” sang penyair merasa sedih karena dalam puisi tersebut penyair mengungkapkan semua kesalahan yang dia lakukan dan akan bertobat. c. Nada dan Suasana - Nada, sikap penyair terhadap pembaca puisi “TOBAT” sikap penyair terhadap pembaca yaitu : lembut dan halus karena dia memohon agar tobat yang dilakukan dapat diterima. - Suasana, keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi yaitu : pembaca merasa sedih dan terharu, serta merenungkan semua apa yang dia lakukan sama dengan penyair lakukan. d. Amanat (pesan), Amanat merupakan hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya pada puisi “TOBAT” amanat yang terkandung yaitu : segala sesuatu yang kita lakukan baik itu yang bermanfaat atau tidak, pastinya kita akan minta ampun kepada Tuhan. BAB II PENUTUP A. Kesimpulan Apresiasi sastra memiliki beberapa pendekatan yang dapat digunakan, Pendekatan Parafrasis, Pendekatan Emotif, Pendekatan Analitis, Pendekatan SosioPsikologis, Pendekatan Historis, Pendekatan Didaktis. Seharusnya dalam pelaksanaannya keenam pendekatan di atas umumnya digunakan secara enklitik (salingberkaitan) tujuannya agar pembaca tidak merasa bosan dan sesuai dengan kompleksitas aspek maupun keragaman karakteristik cipta sastra itu sendiri. Pendekatan didaktis berusaha menemukan dan memahami gagasan, tanggapan, evaluatif, dari pengarang terhadap kehidupan. Penerapan pendekatan ini menurut daya intelektual, kepekaan rasa, maupun sikap yang mapan dari pembacanya. Selain itu, dari pendekatan ini kita akan dapat menangkap amanat apa yang ingin disampaikan oleh pengarang tersebut. Misalnya pada puisi “TOBAT” ini amanat yang terkandung yaitu : segala sesuatu yang kita lakukan baik itu yang bermanfaat atau tidak, pastinya kita akan minta ampun kepada Tuhan. B. Saran Dalam kegiatan apresiasi sastra puisi berjudul “TOBAT” karya Rendra Masmur Mawar, kita akan lebih mdah dalam menganalisisna jika menggunakan pendekatan Dedaktis. Terlebihjika kita memahami apa yang terkandung dalam puisi tersebut, misalnya isi puisi, tema, serta amanat yang tertuang dalam puisi. PUSTAKA Tjahjono, Liberatus Tengsoe.1988. Sastra Indonesia : Pengantar Teori Dan Apresiasi. Ende : Nusa Indah http://www.scribd.com/doc/21268394/analisis-puisi-berdasarkan-pendekatan-struktural LAMPIRAN 1. Puisi “TOBAT “ Aku tobat, ya Tuhanku Tobat atas sebala dosaku Kacang-kacang berkembang Daun kobis segar di ladang Jantungku adalah biji kentang Digigit oleh tanah Subur dan menderita Digigit oleh tanah Aku tobat, ya Tuhanku Tobat atas segala dosaku Burung-burung kecil di belukar Batang pimping menggeliat Mulutmu daisi di hutan Sederhana dan naif sekali Mulutmu daisi di hutan Diinjak kaki petani Aku tobat, ya Tuhanku Telah kuinjak mulutmu Dan juga jantungku (Rendra, Masmur Mawar) 2. Paraphrase Puisi “TOBAT “ Aku tobat, (kepadamu) ya Tuhanku Tobat atas sebala dosaku (yang telah ku lakukan) Kacang-kacang berkembang Daun kobis segar di ladang Jantung-(dunia)-ku adalah biji kentang Digigit oleh tanah Subur dan menderita (karena) Digigit oleh tanah Aku tobat,(kepadamu) ya Tuhanku Tobat atas segala dosaku Burung-burung kecil (yang bertengger) di belukar Batang pimping menggeliat Mulutmu daisi di hutan (terlihat) Sederhana dan naif sekali Mulutmu daisi di hutan Diinjak kaki petani Aku tobat, ya Tuhanku (bagaikan) Telah aku (me-)injak mulutmu Dan juga jantung-(dunia)-ku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar