Selasa, 23 Maret 2021

Cerita Horor | Pembalasan sang Mantan part #9

#Pembalasan sang mantan

#Fiksi

#Part 9


Pertemuan Adam dengan Aisyah setiap hari makin menumbuhkan benih2 cinta dihatinya. Mungkinkan dia berani menjalin cinta dengan seorang wanita lagi? Sedangkan teror dari sang mantan selalu saja menjadi momok yang sangat mengerikan.


Suatu malam ketika hendak pulang, Adam melihat Aisyah duduk seorang diri dihalte bis. "Mau pulang bareng?" Tanya Frans sesaat setelah berhenti dan membuka kaca jendela.


"Gak usah Pak, nanti merepotkan," jawab Aisyah agak terkejut. Dia tidak menyangka akan mendapat tawaran tumpangan dari atasannya.


"Gak akan merepotkan," jawab Adam sambil tersenyum dan membukakan pintu mobil.


Aisyah merasa tidak enak menolak tawaran atasannya itu. Dengan berat hati, akhirnya dia mau menerima tawaran pulang bareng bersama Adam.


Diperjalanan, mereka berdua diam seribu bahasa. Aisyah lebih banyak melihat keluar dari kaca jendela disampingnya, sedangkan Adam fokus melihat kejalan. Tidak biasanya Adam seperti ini kepada wanita, dia nampak agak canggung dengan cewek cantik yang satu ini.


"Btw Aisyah, rumah kamu dimana ya? Gak mungkin kan aku bawa kamu kerumahku?" Kata Adam membuka pembicaraan. Dia melirik Aisyah yang sedang sibuk membetulkan hijabnya.


"Eh...jalan Mayor Ruslan nomor 7 Pak?" jawab Aisyah gugup.


"Oke," jawab Adam singkat.


Tidak ada pembicaraan lagi setelah itu, mereka sama2 diam seribu bahasa. Hingga tiba disebuah alamat yang disebutkan oleh Aisyah. Adam menghentikan mobilnya tepat didepan rumah nomor 7.


"Sudah sampai," kata Adam memberi tahu.


"Iya, terimakasih banyak Pak, maaf sudah merepotkan," kata Aisyah sambil agak membungkukkan badan.


"It's oke," jawab Adam singkat.


Setelah Aisyah turun, Adam segera melajukan mobilnya kembali menyusuri jalanan yang sepi. Dia tampak tersenyum sendiri membayangkan kekakuannya menghadapi Aisyah. Padahal selama ini, dia paling berani dan agresif kepada wanita. Tapi untuk kali ini sungguh nampak berbeda.


Lamunanya tiba2 terhenti saat dia melihat sosok itu lagi sedang berdiri tepat ditengah jalan. Dengan segera Adam membanting stir kekanan agar tidak menabraknya. Alhasil, hampir saja terjadi tabrakan dengan kendaraan yang berlawanan arah dengannya.


Jantung Adam berdegup dengan kencang, hampir saja terjadi kecelakaan andai saja dirinya tidak segera membanting stir kekiri lagi. Indah benar2 menginginkan kematiannya.


Tiba2...sosok Indah sudah duduk didalam mobilnya sambil tertawa cekikikan. Sontak Adam segera menginjak rem dan berlari keluar meninggalkan mobilnya begitu saja. Nafasnya naik turun melakukan olah raga lari dimalam hari. "Sial," umpatnya dalam hati.


"Adam, ngapain kamu?" tiba2 Yudi sahabatnya menyapanya. Dia berhenti tepat disamping Adam.


"Yud," Adam agak sedikit lega karena melihat sahabatnnya ada disitu. Segera Adam naik kemobil Yudi tanpa disuruh dengan nafas yang masih ngos ngosan. Yudi kembali menjalankan mobilnya.


"Kamu kenapa Dam, kok mobilmu malah ditinggalkan ditengah jalan," tanya Yudi penasaran. Dia mengamati Adam seperti menyelidik.


"Gila Yud, aku diganggu kuntilanak tadi," jawab Adam sembari mengelap keringat diwajah dan lehernya dengan menggunakan tisu yang ada dimobil Yudi.


"Yang benar saja Dam?" Kata Yudi seakan tidak percaya.


"Ngapain juga coba aku bohong," jawab Adam lagi.


"Jadi mobil kamu gimana tuh," tanya Yudi.


"Biarin aja, ntar aku suruh sopir kantor ngambil," jawab Adam.


Setibanya dirumah Adam, Yudi mampir dulu untuk sekedar berbincang, dia masih penasaran dengan cerita Adam tadi.


"Mama kamu gak dirumah Dam?" Tanya Yudi sembari duduk disofa ruang tamu.


"Gak Yud, Mama menyusul Papa kePadang," jawab Adam sembari membuka dasinya kemudian ikut duduk. "Bik Iyem...," panggil Adam.


"Iya Mas," jawab Bik Iyem kemudian muncul diruang tamu.


"Tolong buatin minum ya Bik," kata Adam. "Kamu mau minum apa Yud," tanya Adam pada Yudi.


"Kopi aja," jawab Yudi singkat.


"Oke, kopi 2 ya Bik," kata Adam kemudian pada pembantu paruh baya itu. Bik Ijah segera berlalu kedapur dan tidak lama kemudian kembali lagi dengan membawa 2 cangkir kopi dan menyuguhkannya dimeja.


"Ayo diminum kopinya Yud," Adam mempersilahkan.


"Makasih," jawab Yudi kemudian menyeruput kopi yang masih mengepulkan asap tipis itu. "Aku masih penasaran dengan cerita kamu tadi Dam," kata Yudi sembari meletakkan cangkir kopi itu kembali kemeja. "Masa iya jaman sekarang masih ada yang begituan," tambahnya lagi.


"Ngapain juga aku bohong Yud," kata Adam. Kemudian Adam menceritakan semua teror yang dialaminya selama ini pada Yudi. Yudi nampak mendengarkannya dengan seksama dan sesekali menggut2.


"Kalau begitu kamu harus hati2 Dam," pesan Yudi. "Tuh kunti kayaknya dendam banget sama kamu. Apa gini aja, kita minta bantuan orang pintar buat ngusir tuh kunti," Yudi memberi ide


Next... Part #10

Cerita Horor | Pembalasan Sang Mantan Part #8

#Pembalasan sang mantan

#Fiksi

#Part 8


Tangan Adam meraba dalam gelap, mencoba mencari gawai yang sepertinya tergeletak ditempat tidurnya. Saat tangannya sibuk mencari, sebuah tangan yang begitu dingin memegangnya.


Adam sangat terkejut dan langsung menarik tangannya. Tiba2 lampu kembali menyala membuat ruangan menjadi terang kembali. Adam memandang sekeliling, memastikan sosok itu tidak ada lagi disitu. Sepertinya ia sudah pergi.


Begitulah hari2 Adam, dia lalui penuh dengan teror dari sang mantan yang dendam kepadanya. Indah, gadis cantik nan malang itu kini menjelma menjadi sosok kuntilanak yang menakutkan dengan selalu terlihat menggendong seorang bayi yang berlumuran darah.


*****


Teror itupun dirasakan oleh Dessy setiap hari. Seperti malam ini, saat Dessy baru pulang kerja. Seketika tengkuknya menjadi berat dengan bulu kuduk yang meremang. Dessy nampak menyetir dengan gelisah, apalagi saat melewati jalanan yang sepi.


Dessy menginjak pedal gas agar segera berlalu dari jalanan yang sepi itu. Namun aneh, mengapa semua jalanan nampak begitu lenggang? Biasanya jam2 segini jalanan begitu padat.


Rasa takut Dessy bertambah saat dilihatnya sosok kuntilanak itu tiba2 saja duduk disampingnya sambil memangku bayi. Karena takut dan kaget, Dessy jadi tidak fokus menyetir. Hingga akhirnya mobil Dessy menabrak sebuah pohon besar yang berdiri dipinggiran jalan.


Antara sadar dan tidak sadar, terdengar suara cekikikan hingga akhirnya Dessy kehilangan kesadarannya. "Saat siuman, Dessy sudah berada diruangan yang serba putih. Dia melihat Mamanya sedang menangis sembari duduk dikursi dekat ia berbaring.


"Ma...," Dessy memanggil dengan suara yang lemah.


"Nak, kamu sudah sadar,"kata Mamanya dengan nada girang. "Terimakasih ya Tuhan, Engkau telah mengembalikan anak hamba," kata Mamanya sambil menegadahkan kedua tangannya.

Ternyata Dessy koma selama 4 hari karena benturan keras dikepalanya. 


Adam datang menjenguk Dessy dengan membawa parcel buah dan bucket bunga mawar. "Sayang," Adam mencium kening Dessy yang dibalut dengan kain kasa. "Kenapa bisa terjadi seperti ini sayang," tanya Adam kemudian.


"Aku diteror Dam, sesosok kuntilanak selalu menggangguku," jawab Dessy sambil menangis.


"Kuntilanak?" Adam mengulangi ucapan Dessy.


"Iya Dam, dan dia menyuruhku untuk menjauhimu," tambah Dessy lagi.


Adam tertunduk dan diam untuk beberapa saat. Inilah dosanya, gara2 kesalahannya dimasa lalu, orang lain jadi terkena dampaknya juga. Setiap seorang wanita yang dekat dengannya pasti akan mengalami teror yang menakutkan.


"Dam, aku mohon jauhi aku, aku gak sanggup kalau harus begini terus, aku bisa mati ketakutan Dam," kata Dessy sembari menangis.


Adam hanya diam seribu bahasa, matanya terasa panas menahan air mata. Inilah karma yang didapatnya karena telah menyia2kan Indah yang telah dihamilinya.


*****


Sekarang Adam enggan mendekati seorang gadis, karena kisahnya akan selalu sama dan sama. Sepertinya dia telah menyadari kesalahannya. Hingga pada suatu ketika, dia bertemu dengan seorang gadis yang dilihatnya berbeda dari gadis2 yang biasa didekatinya.


Gadis cantik yang selalu rapi menutup aurat,  Aisyah namanya. Dia karyawan baru yang bekerja dikantor yang sama dengan Adam. 


"Permisi," terdengar ketukan dipintu ruang kerja Adam.


"Iya masuk," jawab Adam tanpa melihat siapa yang datang karena sibuk dengan laptopnya.


"Ini Pak berkas2 yang harus Bapak tandatangani," suara itu begitu lembut terdengar ditelinga Adam. Ada rasa nyaman saat mendengar suara itu.


Adam begitu terpesona saat dia melihat siapa yang menyodorkan berkas itu. Karyawan baru yang membuat hatinya bergetar. Tanpa sadar dia diam mematung sembari menatap Aisyah yang nampak menunduk dan salah tingkah. Suara dering telepon mengejutkannya, mengembalikannya pada kesadaran penuh. Nampak gadis itu berdiri sambil terus menunduk.


Setelah menerima telepon, Adam mengambil berkas yang tergeletak cukup lama diatas mejanya. "O iya, silahkan duduk dulu," kata Adam mempersilahkan.


"Terimakasih Pak," jawab gadis itu sembari menarik kursi dan segera duduk.


"Kamu karyawan baru itu ya," tanya adam kemudian.


"Iya pak," 


"Nama?" Adam sok2 gak tau.


"Aisyah Pak," jawab gadis itu sambil tersenyum.


"Oke Aisyah, semoga betah ya kerja disini," kata Adam. "Jadi sebelah mana yang harus saya tandatangani," tambahnya lagi.


Aisyah berdiri, "disini, disini dan disini Pak," Aisyah menunjukkan dengan jarinya yang lentik.


Dengan segera Adam menandatangani berkas itu kemudian menyodorkannya kembali pada Aisyah.


"Terimakasih Pak, saya permisi," kata Aisyah kemudian berlalu.


NEXT..... Part #9

Cerita Horor | Pembalasan sang Mantan #7

 #Pembalasan sang mantan

#Fiksi

#Part 7


"Jadi suara apa tadi Dam?" Tanya Dessy penasaran sambil tetap duduk didalam mobil. Dia nampak ketakutan, karena sudah 2kali ini mengalami hal ganjil.


"Gak ada apa2 sayang, mungkin kucing atau apalah," jawab Adam sambil tetap berdiri diluar mobil sembari menyapukan pandangannya kesekeliling. "Sebaiknya kamu masuk aja sayang, udah malam juga," tambah Adam lagi seraya melihat ke jam tangannya.


"Oke, aku masuk dulu ya," kata Dessy sembari turun dari mobil. Setelah membuka pintu pagar, Dessy berbalik dan melambaikan tangannya pada Adam yang masih menatapnya.


Adam balas melambaikan tangan dan menunggu Dessy sampai benar2 masuk kerumah. Tapi apakah mata Adam salah? Terlihat sosok berbaju putih berdiri dihalaman rumah Dessy sambil memandang kearahnya. Segera Adam tancap gas begitu Dessy dilihatnya sudah masuk kedalam.


Ternyata Adam tidak langsung pulang, dia melajukan mobilnya ketempat dimana dia dan teman2nya biasa nongkrong sampai larut malam. Dijalan yang sepi, tampak sekelebat bayangan putih melayang mengikuti mobilnya. Karena ketakutan, dia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.


"Hai bro," sapa seorang temannya begitu Adam sampai. "Mana gebetan barunya?" Tanya Yudi sahabatnya itu.


Adam hanya tertawa getir menanggapi pertanyaan sahabatnya itu. Dia mengambil sekaleng soft drink yang tergeletak dimeja dan meminumnya. Sejenak ingin menyegarkan otaknya yang mulai kurang waras dengan teror yang ia hadapi.


"Ah, hebatlah playboy kita ini, gampang banget cari gebetan," kata sahabatnya yang satu lagi Roy namanya. "Kalau aku ini apalah, putus hari ini, belum tentu tahun depan dapat ganti," tambahnya lagi sambil tertawa.


"Eh bro...bro...cewek bro," kata Yudi sembari menunjuk kekursi yang tidak terlalu jauh dari tempat mereka duduk. 


"Masak cewek malam2 gini duduk sendirian disitu," jawab Roy sembari mengamati cewek berbaju putih itu. "Jangan2 mbak kunti," tambahnya lagi sambil tertawa.


"Ah ngaco kamu," jawab Adam datar. Namun pikirannya jadi tidak enak mengingat kejadian2 aneh yang dialaminya. "Gue cabut dulu ya bro," kata Adam sembari meneguk habis soft drink yang sedari tadi dipegangnya.


"Tumben buru2, biasanya betah sampai tengah malam," kata Yudi heran.


"Iya nih, gak serulah," timpal Roy.


"Ini biar seru," jawab Adam sembari menyodorkan beberapa lembar uang ratusan ribu kepada Roy. Adam memang terkenal royal, apa lagi uang bukan masalah baginya.


Diperjalanan pulang, Adam terus mengingat kejadian2 yang dialaminya tadi. Hingga tiba2 mesin mobilnya mendadak mati. "Sial," umpat Adam sembari memukul stir.


Dia segera turun dan mulai memeriksa mesinnya, sepertinya tidak ada masalah. Tiba2 saja terdengar suara tangisan bayi diiringi dengan suara nyanyian.

"Nina bobok...oh nina bobok...kalau tidak bobok digigit nyamuk..."


Sontak Adam memandang kesekeliling untuk mencari sumber suara. Tidak ada siapa2. "Adam," tiba2 terdengar suara panggilan dari arah belakangnya. Begitu Adam menoleh, terlihat sosok berbaju putih kumal berdiri dibelakangnya sambil menggendong seorang bayi yang berlumuran darah. "Aahhh..." Adam menjerit ketakutan, ingin berlari namun kakinya terasa kaku.


Tiba2..."Dam, bangun Dam, kamu kenapa teriak2? Kamu mimpi?" Tanya Mama Adam sembari menggoyang2 bahu Adam. 


Adam menyeka keringat yang membasahi wajah gantengnya dengan nafas terengah2. Ternyata dia cuma mimpi...


"Bikin kaget mama aja kamu Dam," tambah Mamanya lagi.


Adam masih tampak syok dengan mimpinya barusan. Teror ini begitu menyiksanya, tidak hanya didunia nyata, tapi juga dimimpi.


"Ini minum air putih dulu, biar tenang," kata Mamanya sembari menyodorkan gelas berisi air putih pada Adam.


Saat Adam hendak meminumnya, tiba2 dia menjerit sambil melemparkan gelas berisi air putih itu kelantai, wajahnya terlihat pucat.


"Loh Dam, kenapa?" Tanya Mamanya tampak bingung.


"Mama gak lihat? Itu isinya darah Ma," jawab Adam memandang heran pada Mamanya. Mana mungkin Mamanya tidak bisa membedakan antara darah dan air putih.


"Adam, nampaknya kamu kecapean," kata Mamanya kemudian.


Tapi Adam juga merasa heran, kenapa gelas berisi darah yang dia lemparkan kelantai tadi tidak berwarna merah, melainkan berubah menjadi air putih biasa.


"Bik Iyem," teriak Mama Adam memanggil pembantunya.


"Iya Buk ada apa," jawab Bik Iyem begitu masuk kekamar Adam.


"Tolong bersihkan pecahan gelas ini ya Bik," kata Mama Adam sembari menunjuk kelantai.


"Baik Buk," jawab Bik Iyem kemudian memunguti pecahan gelas yang berserak dilantai.


"Kamu cuci muka dulu biar segar," kata Mamanya kemudian berlalu meninggalkan kamar Adam.


"Setelah itu tidur lagi, ini masih jam 3pagi," tambah Mamanya sebelum dia menghilang dibalik pintu.


"Makasih ya Bik," kata Adam begitu Bik Iyem selesai membersihkan pecahan gelas dan mengepel lantainya.


Adam kembali membaringkan tubuhnya yang terasa letih. Dia teringat akan Indah yang dulu dihamilinya. Bukannya bertanggung jawab, dia bahkan membuat Indah kehilangan nyawa.


"Indah...maafkan aku," bisik Adam lirih.


"Permintaan maafmu tidak akan mengembalikan semuanya Dam," terdengar suara jawaban yang entah dari mana datangnya.


Adam sangat terkejut. Seketika dia melayangkan pandangannya keseluruh sudut kamarnya. Namun tidak dilihatnya ada siapa2.


"Hihihihi.....," suara tawa itu begitu menusuk kedalam telinga. Seketika lampu padam dan semuanya menjadi gelap gulita


Next...part #8

Cerita Horor | Pembalasan Sang Mantan Part #6

 #Pembalasan sang mantan

#Fiksi

#Part 6


"Kita makan dulu ya sayang, perutku udah keroncongan nih," kata Adam sembari membelokkan mobilnya kesebuah tempat makan.


"Oke, kebetulan aku juga sudah lapar Dam," jawab Dessy sambil tertawa. Tawa itu membuatnya semakin cantik. 


Setelah Adam memarkirkan mobilnya, Desi bergegas membuka pintu mobil untuk turun, tapi tangan Adam memegang pundaknya. Sontak Dessy mengurungkan niatnya dan berbalik memandang Adam.


"Sayang," panggil Adam seraya membelai pipi mulus Dessy. Perlahan2 Adam mendekatkan wajahnya hendak mengecup bibir merah itu.


Dessy hanya pasrah sembari menutup matanya menunggu kecupan itu sampai dibibirnya. Desah nafas Adam terasa hangat diwajahnya. Kecupan itu begitu lama melumat bibir dan mempermainkan lidahnya.


Dengan tersengal2 Dessy mendorong Adam yang nampak seperti orang kesetanan. "Sorry," kata Adam kemudian membenarkan posisi duduknya. "Ayo," kata Adam lagi kemudian turun dari mobil.


Setelah selesai makan, merekapun segera pergi. Selama diperjalanan, Adam dan Dessy banyak diam, hanya sesekali terdengar Adam bersiul.


"Sayang, maaf ya yang tadi kalau kamu gak suka," kata Adam membuka pembicaraan.


Desi hanya menoleh tanpa menjawab, dia tersenyum memandang Adam yang fokus menyetir. "Gak papa kok, aku maklum," jawab Dessy kemudian.


"Jadi kamu gak marah?" Tanya Adam sambil memandang kearah Dessy.


"Enggak," jawab Dessy sambil tersenyum.


Adam nampak bahagia mendengar jawaban Dessy, sepertinya lampu hijau mulai menyala. Cewek mana coba yang menolak diperlakukan spesial oleh cowok ganteng dan tajir kayak Adam??


"Aku langsung pulang ya sayang," kata Adam begitu sudah sampai didepan rumah Dessy.


"Oke, makasih ya Dam," jawab Dessy. Tatap matanya menyimpan sesuatu, sesuatu yang cowok model Adam pasti tau.


Adam pindah duduk dari belakang stir kesamping Dessy. Tangannya membelai wajah cantik gadis itu hingga keleher. Dessy nampak begitu menikmatinya.

Kecupan Adam menyusul bertubi2 kebibir dan leher Dessy.


Desahan Dessy membuat Adam makin beringas. Tangannya mulai turun kedada gadis itu, bermain disitu. Bibirnya pun mulai berpindah kedada yang sintal itu.


"Sayang," desah manja Dessy sembari meremas2 rambut Adam. Lama Adam tenggelam disitu, dia begitu menikmatinya. 


"Bukk" tiba2 ada sesuatu yang jatuh diatas mobil Adam. Sontak Adam menghentikan aksinya. Buru2 Dessy mengancingkan kemejanya yang terbuka semua.

Adam turun dari mobil untuk melihat, namun tidak ada apa2.


Next...part #7

Cerita Horor | Pembalasan Sang Mantan Part#5

 #Pembalasan sang mantan

#Fiksi

#Part 5


Bagaimanapun yang namanya playboy gak ada matinya...diputusin Agnes?? Segera dapat yang baru. Apalagi dengan modal tampang yang ganteng dan lumayan tajir, cewek mana yang gak akan kelepek2 😁


"Dam, bisa kan jemput aku," ujar Dessy melalui telepon. Dia berdiri diparkiran sembari memandang kesal kearah ban mobilnya yang kempes. "Ban mobil aku kempes," tambahnya lagi memberi tau.


"Oh, bisa banget sayang. Tunggu aja ya, aku juga lagi dijalan baru pulang kantor," jawab Adam.


Tak begitu lama, akhirnya Adam sampai juga. Dilihatnya Dessy pacar barunya berdiri bersandar dimobil. Mengenakan kemeja putih dan rok pendek hitam memamerkan paha rampingnya.


"Ayo sayang," ajak Adam sembari membuka kaca mobilnya. Dessy tersenyum melihat Adam telah datang untuk menjemputnya. Segera dia masuk dan mobilpun kembali meluncur.


"Gak lama kan sayang?" Tanya Adam sembari tersenyum menggoda. Tampak dari matanya dia begitu kagum dengan kemolekan Dessy.


"Enggak kok," jawab Dessy singkat. Dia tersenyum mengetahui Adam terlihat memperhatikannya sedari tadi. "Kamu kenapa sih lihatin aku dari tadi, aku tau loh," ujar Dessy sembari tertawa.


"Oh, tau ya," jawab Adam seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Memang gak boleh ya aku pandang," tambah Adam lagi sambil nyengir kuda.


Dessy tertawa manja sembari memukul paha Adam. Ssrrr...aliran darah Adam terasa panas begitu tangan Dessy menyentuh pahanya. 


Diraihnya tangan Dessy dan dikirimkan kebibirnya untuk dikecup. Adam melirik memandang wajah Dessy yang nampak tertunduk. "Boleh kan begini sayang," tanya Adam sembari kembali mengecup tangan Dessy.


Dessy hanya mengangguk sambil tersenyum. Dia nampak begitu terbuai dengan perlakuan Adam terhadapnya. 


Tiba2 Adam menginjak rem dengan mendadak sehingga menimbulkan decitan. Dia merasa seperti menabrak sesuatu.


"Ada apa Dam?" Tanya Dessy terkejut. Kepalanya hampir saja terbentur karena dia tidak memasang sabuk pengaman.


"Sepertinya aku menabrak sesuatu sayang," jawab Adam sembari membuka pintu mobil dan turun untuk memeriksa. Dia nampak membungkuk untuk melihat kekolong mobil. Tapi tidak ditemukannya apa2.


"Gak ada apa2 sayang," kata Adam memberi tau sambil kembali naik dan menutup pintu. Tapi tadi jelas2 dia merasa ada sesuatu yang menabrak mobilnya, seperti orang.


"Udah jalan lagi aja, aku takut. Disini gelap, sepi lagi," ujar Dessy sembari melihat kesekeliling.


Adam kembali melajukan mobilnya karena dia merasa agak takut juga.


Next...part 6

Cerita Horor | Pembalasan Sang Mantan Part #4

 #Pembalasan sang mantan

#Fiksi

#Part 4


Bik Sumi masuk dengan membawa baki berisi susu dan roti. "Ini sarapannya Non," kata Bik Sumi sembari meletakkannya dimeja. "Tadi Ibu telepon Non, katanya dari semalam handphone Non Agnes gak bisa dihubungi," tambah Bik Sumi memberi tau.


"Emmm itu Bik, anu, hpku habis batre," jawab Agnes gugup. "Bik, tolong ambilin spreyku ya, aku mau ganti," tambah Agnes lagi.


"O iya Non, nanti Bibik ambilkan," jawab Bik Sumi kemudian berlalu. Tidak begitu lama, dia sudah kembali lagi membawa sprey  berwarna cokelat.


"Sini Non, biar Bibik ganti spreynya," kata Bik Sumi seraya berjalan ketempat tidur Agnes.


Agnes segera turun dari tempat tidur dan pergi kekamar mandi selagi Bik Sumi mengganti spreynya. Dia mengguyur tubuh letihnya dengan air, terasa sangat sejuk. Kejadian semalam masih melekat jelas dikepalanya. Agnes tersenyum sendiri.


"Aahhh.." teriak Agnes sambil berjalan mundur karena dilihatnya air yang mengucur dari shower berwarna merah darah.


"Ada apa Non?" Teriak Bik Sumi yang masih memasang sprey. Bik Sumi segera berlari kekamar mandi. "Non, Non Agnes gak papa?" Tanya Bik Sumi lagi sembari mengetuk2 pintu kamar mandi.


Agnes segera membuka pintu dan berlari keluar. Bik Sumi hanya melihatnya dengan penuh tanda tanya. Kemudian ia masuk untuk mematikan shower yang masih menyemburkan air.


Agnes duduk mematung didepan cermin. Nafasnya masih naik turun dan wajahnya pucat.


"Non Agnes kenapa?" Tanya Bik Sumi yang baru keluar dari kamar mandi. Yang ditanya hanya menatap kosong kedalam cermin. "Non," panggil Bik Sumi seraya menyentuh pundak Agnes.


"Aaahh... jangan ganggu aku !" Teriak Agnes sambil menutup kedua mata dan telinganya.


"Jauhi Adam atau kamu akan mati," terdengar suara yang menggema ditelinganya.


"Jangan ganggu aku...jangan ganggu aku..." teriak Agnes sambil menangis.


"Non, kenapa Non?" Tanya Bik Sumi tambah bingung.


"Siapa sebenarnya kamu, kenapa mengganggu aku. Adam adalah kekasihku, kenapa menyuruhku menjauhinya," teriak Agnes entah pada siapa.


"Jauhi Adam....atau kau akan mati !" 


Teror demi teror dihadapai oleh Agnes hingga membuatnya menjadi seperti orang gila. Karena tidak tahan dengan semua itu, akhirnya Agnes memilih untuk mengakhiri hubungan asmaranya dengan Adam.


"Kenapa sayang, kenapa tiba2 kamu mutusin aku?" Tanya Adam bingung. Dia menggenggam tangan Agnes dan mengecupnya.


"Sudah Dam, aku mohon jauhi aku. Aku bisa gila dengan semua ini," jawab Agnes sambil menangis.


Next...

Cerita Horor | Pembalasan Sang Mantan Part #3

 #Pembalasan sang mantan

#Part 3


"Hihihihi...." suara khas kuntilanak terdengar nyaring diseluruh sudut kamar. Agnes terus menyembunyikan wajahnya didada Adam. Lampu masih terus berkedip menambah kesan horor.


Tiba2 suara tawa itu menghilang bersamaan dengan lampu yang menyala dengan normal.


"Apa kuntilanaknya sudah pergi Dam?" Tanya Agnes sembari menarik wajahnya yang sedari tadi dia sembunyikan didada Adam.


"Sepertinya sudah," jawab Adam kurang yakin. "Sekarang kita tidur lagi ya," ajak Adam sembari mematikan senter dari gawainya.


"Sayang, sudah jam 7pagi," Adam membangunkan Agnes yang masih terlelap dipelukannya. Agnes hanya menggeliat tanpa membuka mata.

"Sayang, aku harus pulang, aku harus kerja" tambah Adam lagi.


Agnes menyibak selimut yang menutupi tubuhnya. Terlihat paha mulusnya terbuka begitu saja. Naluri lelaki Adam kembali tersulut. Dirabanya dengan lembut paha itu. Agnes tersenyum melihat kekasihnya itu nampak terpesona.


Kali ini Agnes yang begitu agresif, dia yang bekerja keras, sementara Adam hanya mengimbangi saja. Persis video 19detik milik artis Gilasel 🙊 Rasa perih akibat kejadian semalam tak dirasakannya lagi tertutup oleh nafsu yang membara.


Keduanya nampak letih seperti habis lari maraton. Keringat jangan ditanya lagi banyaknya. Cinta betul2 sudah membutakan kedua insan itu.


"Sayang, kamu luar biasa," puji Adam sembari menatap wajah cantik Agnes. Agnes hanya tersenyum mendengarnya sambil mengancingkan kembali piyamanya.


"Aku pulang ya," pamit Adam setelah memakai pakaiannya. Diciumnya kening Agnes kemudian dia pergi berlalu.


Agnes menatap kepergian Adam dengan tatapan bahagia. Dia merasa sudah mempersembahkan miliknya yang paling berharga untuk orang yang sangat dicintainya.


Karena pertempuran semalam dan barusan yang banyak menguras tenaga, akhirnya Agnes kembali terlelap...


Tubuhnya terasa sakit semua, terlebih dipangkal pahanya. Noda darah disprey membuatnya tersenyum. Itulah tanda mahkotanya telah terlepas darinya.


"Dasar wanita jala*g, wanita mu**han...kamu tau siapa Adam hah? Dia kekasihku," ucap seorang wanita sembari menjambak rambut Agnes. "Tinggalkan dia atau kau akan ku habisi," ancamnya kemudian.


"Tok..tok..tok.." terdengar ketukan dipintu, Agnes terbangun dari tidurnya, ternyata dia cuma mimpi. 


"Siapa," teriak Agnes


"Bibik non" jawab Bik Gina asisten rumah tangga Agnes. "Ini sarapannya non" katanya memberi tau.


"Masuk aja Bik, gak dikunci kok," jawab Agnes tanpa bergeser dari tempat tidurnya.


Next...part #4