Selasa, 23 Maret 2021

Cerita Horor | Pembalasan Sang Mantan Part #2

 #Pembalasan sang mantan

#Part 2


"Ada siapa dirumah yang?" Tanya Adam menyelidik. Tatapan matanya menyimpan sesuatu.


"Gak ada siapa2, cuma pembantu," jawab Agnes polos. "Memang kenapa sayang?" Agnes balik bertanya.


"Ehmm," Adam berdehem sembari menggeser pantatnya sehingga bersebelahan dengan Agnes. Tangannya merangkul pundak gadis disebelahnya itu.


Agnes tampak pasrah ketika tangan nakal Adam mulai bergerilya kemana2. Desahan Agnes membuat Adam makin terbakar nafsu. Tidak hanya tangan, kini bibir Adam juga mengembara kesemua tempat 🙈


"Kita kekamar aja yuk yang," ajak Agnes yang sudah terangsang oleh sentuhan dan kecupan Adam.


Kesempatan tidak datang dua kali, tanpa menjawab, Adam langsung membopong Agnes menaiki anak tangga menuju kekamarnya. Tanpa menutup pintu kamar, Adam segera membaringkan Agnes ditempat tidur.


Agnes mendesah dan menggeliat dengan permainan Adam. Sungguh luar biasa, sangat berpengalaman... mereka larut dalam hubungan sakral yang tidak semestinya.


"Sayang, kamu bakalan tanggung jawab kan kalau aku hamil?" Tanya Agnes sembari memainkan telunjuknya didada bidang Adam.


"Pasti sayang, aku tuh cinta mati sama kamu," jawab Adam meyakinkan. "Tapi gak mungkinlah sayang hamil, kita kan baru melakukannya sekali," tambah Adam lagi.


"Derr," pintu yang memang lupa ditutup tadi menutup dengan sendirinya dengan suara seperti dibanting. Agnes dan Adam sama2 terkejut.


Tiba2 lampu kamar berkedip2 seperti film horor yang ada ditv. Agnes memeluk erat Adam dan membenamkan wajahnya didada pria yang telah menghisap habis madunya.


Adam menyalakan senter dari gawainya, suasana kamar sedikit agak terang. "Sayang, pakai bajumu," kata Adam sembari menyodorkan baju Agnes yang baru dipungutnya dari lantai.


Agnes segera memakai pakaiannya, rasa perih dipangkal pahanya tak lagi dihiraukan olehnya. Yang ada sekarang hanya rasa ketakutan.


"Nina bobok...oh Nina bobok...kalau tidak bobok digigit nyamuk," terdengar seseorang bersenandung dengan suara yang bisa membangkitkan bulu kuduk.


Adam yang sedang memakai celana jeansnya terhentak kaget mendengar nyanyian itu. Fikirannya jauh kemasa dimana dia dan Indah berpacaran dulu. Ada rasa takut dihatinya, karena Indah meninggal dalam keadaan hamil.


"Jangan kau nodai seseorang bila kau tidak mau bertanggung jawab," tiba2 terdengar suara tanpa wujud. 


"Siapa kamu !" Teriak Adam garang. "Jangan ganggu kami, ini bukan urusanmu," tambah Adam lagi sembari berusaha mencari2 sumber suara itu.


Next...part 3

Cerita Horor | Pembalasan Sang Mantan Part #1

 


#Pembalasan sang mantan

#Part 1


"Gugurkan kandunganmu Indah !!," Suara Adam terdengar begitu nyaring ditelinga Indah yang sedari tadi menangis sembari memegang perutnya dengan kedua tangannya.


"Enggak Dam, ini anak kita. Aku akan melahirkannya meskipun kamu tidak menginginkannya," jawab Indah berkeras.


"Ingat Indah, aku belum siap untuk menikah apalagi punya anak. Orangtuaku juga tidak akan setuju dengan hubungan kita," tutur Adam dengan nada geram.


"Lalu semua yang sudah kau lakukan padaku itu atas dasar apa Dam? Semuanya sudah aku berikan kepadamu, bahkan kehormatanku sudah kau renggut. Aku rela melakukan dosa ini demi memenuhi permintaanmu. Aku tidak mau menambah dosa lagi Dam. Aku akan tetap melahirkan anak ini," kata Indah sembari terisak.


"Plaaakk," tamparan Adam mendarat dipipi kiri Indah hingga membuatnya terjatuh menabrak meja yang ada disitu.


Indah terlihat kesakitan sembari memegangi perutnya. Terlihat darah segar mengalir dari bagian bawah tubuhnya, menodai paha mulusnya yang dulu selalu dibelai oleh Adam.


"Dam, tolong aku Dam," terlihat Indah mengulurkan tangan kananya kepada Adam dengan gemetar. Bukannya menolong, Adam bahkan mendaratkan tendangannya dipinggang Indah.


Indah tergeletak tanpa berkutik lagi. Darah itu makin mengucur deras. "Indah, Indah,"  Adam menepuk2 pipi Indah berusaha menyadarkannya. Indah tetap diam tak merespon. Adam mendekatkan telunjuknya dilubang hidung Indah, tidak ada udara hangat yang dirasakannya. Indah sudah tewas dalam cintanya yang salah.


Adam sangat panik melihat Indah sudah tidak bernyawa lagi. Dia mencari akal agar tidak ada orang yang tau atas kematian Indah. Dia ingat, dibelakang kostan Indah ada sebuah sumur tua...


Tanpa ragu2 lagi, Adam segera membopong jasad Indah dan membawanya kebelakang. Setelah dirasa aman, Adam memasukkan jasad gadis yang telah dihamilinya itu kedalam sumur.


Adam berusaha bersikap biasa saja seolah tidak terjadi apa2. Dia dapat menutupi kebusukannya.....menghamili seorang gadis dam melakukan pembunuhan...sungguh laki2 bej*t.


Bulan telah berganti, Adam yang terkenal playboy sudah mendapat gandengan baru. Seorang wanita yang begitu cantik, tidak kalah dari Indah. Tapi apakah nasibnya akan sama dengan Indah... Oh no...


Agnes, cewek berambut sebahu itu tampak begitu jatuh hati pada Adam. "Sayang, kok lama banget sih, aku udah nungguin kamu dari tadi loh," kata Agnes manja begitu Adam datang kerumahnya.


"Maaf sayang, biasa...jalanan macet," jawab Adam dengan santai.


Next part 2

CERITA HOROR | PEMBALASAN SANG MANTAN PART#33

 #Pembalasan sang mantan

#Fiksi

#Part 33


Adam begitu tampak stres dengan gangguan2 yang dihadapinya. Gangguan2 itu selalu saja muncul disemua tempat yang ia datangi. Tidak di rumah, di kantor, di tempat makan, di mall ataupun di perjalanan.


Sering kali Adam menjerit2 bahkan berlari2 seperti orang gila. Mimpi buruk selalu saja hadir mengusik setiap tidurnya. 


"Mas Adam, Mas,  baik2 ajakan?" Aisyah membuka percakapan karena sedari tadi mereka berdua hanya diam.


"Iya, Sayang, Mas baik2 aja," jawab Adam mencoba tersenyum. Namun tampak sekali keterpaksa di wajah tampannya.


Aisyah menatap laki2 yang duduk di belakang kemudi itu dengan penuh tanda tanya, sebenarnya apa yang mengganggu fikirannya?


Sesampainya di rumah, Aisyah meminta Adam untuk mampir sebentar karena Adam bermaksud langsung pulang. "Mampir sebentar ya, Mas ... " pinta Aisyah.


"Oke," jawab Adam sembari turun dari mobilnya yang ia parkir di pinggir jalan. Mereka berdua duduk di kursi yang ada di teras rumah Aisyah.


"Sebentar, Mas, aku masuk dulu. Mas Adam mau minum apa?" tanya Aisyah sambil membuka kunci pintu rumahnya.


"Apa aja Sayang, tapi yang dingin ya," jawab Adam.


Aisyah hanya mengacungkan jempol sambil tersenyum kemudian menghilang dibalik pintu. Hanya beberapa detik saja, ia sudah kembali dengan membawa segelas sirup coco pandan. 


Tanpa bicara, ia segera menyodorkannya pada Adam yang tersenyum dengan kedatangannya.


"Makasih, Sayang ..." ucap Adam sembari menerima gelas berisi sirup itu. Bau yang aneh dirasakan olehnya saat gelas itu sudah berpindah ke tangannya, namun tentu Adam tidak menaruh curiga sedikitpun, karena Aisyah yang membawakannya.


Segera Adam mengirimkan sirup coco pandan itu ke mulutnya yang terasa kering. Namun segera juga ia muntahkan karena rasa dan bau amis yang amat sangat ia rasakan.


"Huek ... huek ... " Adam muntah2 karena merasa sangat mual. Sementara Aisyah hanya diam melihatnya.


"Mas Adam ... ," terdengar panggilan dari arah pintu.


Adam menoleh dengan tatapan bingung, bila Aisyah baru saja keluar dari dalam, lalu siapa wanita yang duduk bersamanya dan memberikan sirup beraroma amis itu?


"Mas Adam kenapa?" tanya Aisyah tak kalah bingung dari Adam. "Apa yang Mas minum?" kembali ia bertanya.


Adam menoleh ke arah wanita yang duduk bersamanya tanpa menjawab pertanyaan Aisyah terlebih dahulu. Hilang, tidak ada lagi wanita itu di sana.


"Mas," Aisyah kembali memanggil.


"I-iya, Sayang," jawab Adam gugup.


"Mas Adam, kenapa sih? Terus ini apa yang Mas minum?" kembali Aisyah bertanya karena merasa belum mendapatkan jawaban.


"Boleh Mas numpang kekamar mandi, Sayang?" Kata Adam karena merasa mulutnya masih berasa amis.


Aisyah hanya mengangguk tanpa menjawab. Dia masih tampak bingung karena pertanyaannya belum terjawab satupun. 


Adam segera masuk kedalam, sementara Aisyah sibuk memperhatikan cairan merah yang berada di dalam gelas dan lantai terasnya.


"Apa ini? seperti darah? Mas Adam dapat dari mana?" Aisyah bergumam sendiri. Segera Aisyah membuang sisa cairan merah yang masih ada di dalam gelas, bau amisnya sungguh luar biasa. Kemudian dia mengambil lap untuk membersihkan lantai terasnya yang menyiarkan bau amis juga.


"Aaahhhh ... " terdengar teriakan Adam dari dalam rumah.


Buru2 Aisyah berlari masuk untuk melihatnya. "Mas Adam, Mas ...!" panggil Aisyah sambil menggedor2 pintu kamar mandi. Karena Adam tidak membukakannya, Aisyah nekat membukanya sendiri, dan memang tidak dikunci.


Tampak Adam bersandar didinding kamar mandi seperti orang ketakutan. Kepala dan kemejanya basah kuyup, entah bagaimana bisa begitu.


"Mas ... " Aisyah memanggil.


Adam tidak meresponnya sama sekali, pandangan matanya tampak kosong menatap kearah bak mandi.


"Mas Adam ... " kembali Aisyah memanggil sembari menggoyang2kan bahu lelaki itu.


Adam tampak terkejut kembali pada kesadaran yang penuh. "Sayang ... " Ia memanggil begitu dilihatnya Aisyah ada di dekatnya.


"Mas Adam kenapa kok tadi teriak?" Aisyah bertanya dengan raut panik.


"Gak apa2, Sayang, Mas lihat kecoa tadi," jawab Adam berbohong.


Aisyah tertawa mendengar jawaban dari laki2 keren dan ganteng yang ada di depannya itu, dia tidak menyangka kekasihnya itu takut sama kecoa. "Mas Adam takut kecoa?" tanyanya sambil terus tertawa geli.


Adam hanya nyengir sambil menggaruk2 kepalanya yang tidak gatal.


"Terus kenapa bajunya bisa basah semua?" kembali Aisyah bertanya. Dia berusaha menahan geli di hatinya. Laki2 idola banyak wanita itu tampak lucu sekali dengan keadaannya yang seperti ini.


Mereka berdua keluar dari kamar mandi sambil terus tertawa geli. "Ini handuk, Mas, keringkan dulu badan, Mas," kata Aisyah sambil menyodorkan handuk berwarna pink pada Adam.


Adam membuka kemejanya yang basah dan segera mengeringkan wajah, rambut, dan badannya.


"Ini Mas, pakai kaos aku, mudah2an muat," kaya Aisyah sambil menyodorkan kaos berwarna putih tanpa melihat ke arah Adam.


"Makasih, Sayang," 

Segera Adam memakainya, agak sempit memang, tapi itu malah membuat tubuh Adam yang berotot nampak jelas terlihat. Dadanya begitu bidang, mungkin akan terasa sangat nyaman bila bersandar di sana 😁


"Ini sudah aku buatin es jeruk, Mas," kata Aisyah sembari menyodorkannya pada Adam.


"Makasih, Sayang ... " jawab Adam sambil tersenyum. Segera Ia meneguknya sampai habis tak bersisa. "Enak," tambahnya lagi sambil tersenyum menggoda.


------Next-----

Mungkin part selanjutnya akan agak tersendat kembali, dikarenakan saya harus mendampingi anak2 belajar dalam menghadapi UTS. Mohon do'anya ... semoga anak2 saya dapat menjalankan UTS dengan baik tanpa ada kendala yang berarti. Terimakasih ...


Salam cinta dari saya pembuat cerita

#Adh_Va 😘

CERITA HOROR | PEMBALASAN SANG MANTAN PART#34

 #Pembalasan sang mantan

#Fiksi

#Part 34


"Sayang, lagi mikirin Mas Adam ya?" goda Adam pada suatu malam melalui panggilan video. Matanya tidak pernah beralih pandang dari Aisyah yang menggunakan  hijab bergo warna hitam yang lagi kekinian saat ini.


"GR banget sih, Mas ...." ucap Aisyah sambil tertawa. Dia terlihat menutup mulutnya dengan tangan yang memperlihatkan jemari lentiknya.


"Sayang, kok kosong ya?" tiba2 Adam bertanya dengan mimik serius. 


"Kosong? Kosong apanya, Mas? tanya Aisyah tidak mengerti. Gadis itu terlihat bingung sambil menoleh kesamping kanan dan kirinya, juga ke belakang.


Adam tertawa geli melihat Aisyah yang tampak kebingungan, "Sayang ... kamu lihat apa sih? Kok celingukan gitu?" tutur Adam sambil terus tertawa.


Aisyah cemberut melihat Adam menertawakannya. Ekspresi wajahnya terlihat lucu namun tetap cantik. "Kok malah tertawa sih, Mas?" ucap Aisyah geram.


"Maaf, Sayang ... maaf ...." kata Adam sambil berusaha menghentikan tawanya. "Lagian kamu ...." tambahnya lagi.


"Ya maksud, Mas Adam kosong itu apanya?" Aisyah bertanya sambil tetap cemberut. Bibirnya dimuncungkan menambah kesan lucu diwajah cantiknya.


Duh cantiknya Aisyah ... tiba2 saja Adam mencium layar ponselnya dengan gemas. "Gak marahkan, Sayang?" selorohnya sambil tersenyum.


"Apaan sih, Mas ...." kata Aisyah sambil tertawa. 


"Ya, kalau aslinya kan gak mungkin boleh ...." kata Adam sambil tersenyum.


"Halalin dulu dong" ujar Aisyah dengan malu2.


"Kamu serius, Sayang?" Ucap Adam sambil mendelik.


"Ha ha ha ha ...." Aisyah tertawa mendapat tanggapan serius dari kekasihnya itu. 


"Sayang ... Mas serius ini loh, makanya tadi Mas bilang kok kosong. Yang kosong itu jari manis kamu, Sayang" tutur Adam panjang kayak sungai Musi.


Wajah Aisyah berubah serius, entah apa yang ada dibenaknya. 


**********


Jam di meja kamar Adam menunjukkan pukul 2 dini hari saat Ia terbangun karena merasa ada sesuatu yang menetes diwajahnya. Adam menggelengkan kepalanya berusaha mengusir kantuk yang Ia rasakan. 


Dengan malas, Ia menyalakan lampu yang terdapat disisi kanan tempat tidurnya. Dan jantungnya berdebar dengan hebat saat Ia menatap kelangit2 kamarnya. Terlihat sosok wanita berbaju merah itu merangkak diplafon seperti spiderman.


Sontak Adam melompat turun dari tempat tidurnya dan berlari kearah pintu bermaksud hendak keluar. Namun pintu itu tidak dapat dibuka. 


Perlahan2 sosok itu merangkak turun melalui dinding dan mendekati Adam yang masih terus berusaha membuka pintu.


"Bik Iyem ... Bik Iyem ...." pekik Adam memanggil asisten rumah tangganya itu. Namun yang dipanggil sepertinya tidak mendengar.


Sosok wanita berbaju merah itu kian dekat dengan Adam dan menjulurkan kedua tangannya seperti hendak mencekik.


"Si-siapa sebenarnya kamu, ada urusan apa dengan saya," Adam memberanikan diri untuk bertanya. Dengan posisi bersandar di pintu, Adam mati langkah untuk menghindar dari sosok itu.


Tanpa menjawab pertanyaan Adam, sosok wanita berbaju merah itu menggapai pundak Adam dan menariknya hingga wajah mereka begitu dekat. Adam berusaha untuk melepaskan diri, namun cengkeraman sosok itu begitu kuat. Tiba2 saja, sosok itu memiringkan wajahnya kekanan dan mendekatkan wajahnya dileher Adam.


"Aaahhhh ...." Adam menjerit mendapatkan gigitan dilehernya. Dengan sekuat tenaga, Ia mendorong sosok itu hingga terhuyung kebelakang.


Kembali Adam berusaha membuka pintu, dan kali ini bisa. Segera Ia berlari keluar menuju ke kamar Bik Iyem. "Bik Iyem ... Bik ...." panggil Adam seraya mengetuk2 pintu.


"Mas Adam, ada apa, Mas? jawab Bik Iyem dari dalam kamar. Tidak begitu lama, Bik Iyem membuka pintu.


Segera Adam berlari masuk dan berdiri di belakang wanita paruh baya itu. Tubuhnya menggigil karena ketakutan.


"Ada apa, Mas?" tanya Bik Iyem penasaran sambil berbalik menghadap Adam yang berdiri di belakangnya.


"I-itu Bik, a-ada hantu," ujar Adam terbata2.


"Hantu apa, Mas? Gak ada yang namanya hantu," sanggah Bik Iyem.


"Ada Bik, tadi di kamar saya," jawab Adam berkeras. Keringat membasahi wajah putihnya yang tampak pucat.


"Coba Bibik lihat ya, Mas Adam tunggu di sini aja," kata Bik Iyem sambil berlalu menuju ke kamar Adam. Tidak begitu lama Ia sudah kembali dengan wajah datar tanpa ekspresi.


"Ada kan Bik?" segera Adam bertanya.


Bik Iyem hanya menggeleng sambil menunduk. Tiba2 saja Ia tertawa dengan suara yang memekakkan telinga.


"Bik ...." Adam memanggil dengan raut wajah yang ketakutan.


Bik Iyem terus tertawa sambil berjalan mendekati Adam yang tampak mulai curiga.


Adam berlari tunggang langgang meninggalkan Bik Iyem yang masih terus tertawa.


"Mas Adam, kenapa lari?" tanya Bik Iyem mengejutkan Adam yang langsung menghentikan larinya.


"Bik Iyem ...." lirih Adam memanggil. Tampak Ia memperhatikan dengan seksama, jangan sampai dia tertipu lagi.


"Kenapa, Mas? kembali Bik Iyem bertanya.


**********


Mata Adam terasa begitu berat karena kurang tidur. Beberapa kali dia terlihat menguap dan menggeleng2kan kepalanya untuk mengusir kantuk.


"Mas Adam tidur jam berapa semalam," tanya Aisyah menyelidik. "Bahaya loh, Mas nyetir dengan mata ngantuk," tambahnya lagi.


"Iya, Sayang, maaf ...." jawab Adam sambil menutup mulutnya karena kembali menguap.


"Menepi aja dulu, Mas, biar aku telepon sopir kantor buat jemput kita," kata Aisyah sembari mengambil ponsel dari dalam tasnya.


"Gak usah, Sayang, aku masih bisa kok," sanggah Adam. 


"Mas ...."


"Sayang ...."


Aisyah menghela nafas melihat keras kepala kekasihnya itu. Laki2 playboy dangan masalalu yang kotor itu kini berubah menjadi laki2 yang santun.


"Sayang, hari ini kita kerja setengah hari aja ya," kata Adam sambil terus fokus menyetir.


"Memang kenapa, Mas?" Aisyah bertanya dengan raut wajah tidak mengerti.


"Ada sedikit urusan. Oke," jawabnya sambil mengacungkan jempol kirinya.


"Oke ...." kata Aisyah sambil mengangguk.


Next ya say ....

Kejar tayang 😂😂😂



Sumber : https://www.facebook.com/groups/221196118983673/permalink/443170123452937/

CERITA HOROR | MEMELIHARA POCONG

 

MEMELIHARA POCONG MERANGKAK


#KisahNyata

Narasumber : Ari


Narasumber yang akan aku angkat ceritanya kali ini bernama Ari. Kejadian ini bermula ketika ia dan anak istrinya harus pindah ke Jogjakarta karena urusan pekerjaan.


disana mereka menempati rumah tua diselatan Jogja yang Ari sewa karena harganya murah. Dan seperti pada umumnya rumah tua, ukurannya pun cukup luas untuk Ari dan anak istrinya tempati.


Rumah itu terlihat bersih dan memiliki halaman yang luas, bagian belakang rumah juga ada kebun yang cukup terawat dengan baik, si pemilik rumah Pak Dharmo rupanya sangat baik merawat rumah itu. Ya semuanya sempurna, namun ada satu hal yang sedikit mengganjal, beberapa tetangganya Ari memberitahu kalau rumah itu sudah tidak ditempati selama 4 tahun. Tapi sudahlah Ari tidak mau terlalu memikirkan hal itu, karena ia merasakan kalau rumah itu baik-baik saja, selain memang terlihat kalau rumah itu dirawat dengan baik. Ia juga bukan termasuk orang yang penakut atau percaya hal klenik begitu saja.


Tanggal 15 Juli 1997 Ari dan anak istrinya mulai menempati rumah itu, dan semuanya baik-baik saja. Mungkin hanya masalah lampu yang memang harus Ari ganti karena redup dan beberapa ada yang mati.


Hari ketiga mereka tinggal disana. Tetangga Ari selalu menanyakan pertanyaan yang sama pada ia ataupun istrinya


”bagaimana disana? Betah? Ada yang aneh-aneh gak?” kata tetangganya


Walaupun sejujurnya Ari nyaman tinggal disana, tapi ia juga jadi penasaran dan mulai mencari informasi ke tetangganya


”emangnya kenapa pak? Ada apa dengan rumah itu?”


Akhirnya tetangganya itu pun menceritakan bahwa penghuni terakhir rumah itu adalah almarhum kakeknya Pak Dharmo, yang saat meninggal jasadnya baru ditemukan beberapa hari kemudian. Saat ditemukan kondisinya pun cukup aneh, karena jasad itu posisinya berdiri tepat disudut ruangan yang Ari tempati sekarang sebagai kamar utama. Bukan itu saja konon jasad itu sudah mengenakan kain kafan layaknya jenazah yang sudah siap untuk dikuburkan, saat itu ada sedikit kengerian yang muncul dibenaknya Ari. Ia tiba-tiba memikirkan istri dan anaknya, dan Ari pun memutuskan untuk tidak menceritakan hal ini kepada istrinya.


Seminggu sudah mereka tinggal disana dan belum ada gangguan sama sekali. Tapi ada satu hal yang membuat Ari dan istrinya bingung, kenapa stok makanan yang mereka simpan didapur selalu saja berkurang? 

Mungkinkah ada tikus? Bisa jadi!!


Ari pun memasang jebakan tikus didapur, tapi hasilnya nihil. Mungkin tikus-tikus itu sudah pintar sekarang, mereka tahu kalau Ari pasang jebakan untuk mereka.


Sampai akhirnya sang istri menyuruh Ari untuk coba melihat apa yang terjadi, kalaupun itu tikus setidaknya Ari dan istrinya tahu dimana lubang keluar masuk mereka. Ari pun mulai begadang dekat dapur dengan posisi lampu ia matikan, sudah pukul 23.00 malam. Namun Ari belum melihat satu tikus pun yang keluar, rasa kantuk pun mulai menyerangnya dan akhirnya Ari tertidur didekat dapur. 


Ari terbangun tepat pukul 01.00 malam, karena ia di kejutkan oleh suara


”gedebuk!!”


Mirip suara buntalan besar yang jatuh


” ya Allah... Apa itu??” pikir Ari


Ia pun mengusap matanya dan bergegas mendekat ke dapur


”astaghfirullah hal adzim... Apa itu??” Ari pun terkejut


Ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat, ada buntalan putih, lusuh, dan kotor tergeletak didapur. mukanya hitam, mulutnya lancip dan itu adalah pocong!!


Sosok itu bergerak merangkak seperti belatung (pembaca tahu gimana belatung kalau bergerak kan), lalu Ari mencium bau bangkai dan tanah basah. Badan Ari mendadak kaku dan ia hanya bisa menatap sosok pocong yang mirip belatung itu merangkak dan merayap didepannya, kini ia tahu siapa yang mengambil stok makanan didapur. Sosok pocong itu pun merayap ke meja, dan Ari melihat sosok itu menghisap telur diatas meja. Lalu yang paling Ari takutkan pun terjadi, tiba-tiba sosok pocong itu menengok ke arahnya dan mengucapkan kata-kata yang ia tak mengerti apa maksudnya


”khhhhkkkkk.... kkkkkhhhhhkkkkkk.....” kurang lebih seperti itu


Ari pun tak kuasa menahan diri, hingga akhirnya ia pingsan dan baru tersadar tepat ketika adzan subuh berkumandang, Ari langsung bangun dari pingsannya, sementara istrinya tidak tahu apa yang sudah terjadi dengan Ari semalam. Saat istrinya bertanya, Ari hanya menjawab


”cuma tikus kok bu, tikusnya gede banget”


Ari berkata demikian karena ia tidak mau istrinya menjadi panik, yang ia pikirkan sekarang adalah. Apa sebenarnya yang terjadi dan bagaimana ia bisa mengusir sosok itu.


Keesokan harinya Ari mendatangi rumah Pak Marto tetangganya yang pernah menceritakan tentang rumah itu, beliau pun menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Namun sayang Pak Marto hanya bisa bercerita tapi tidak bisa memberikan solusi.


Konon menurut cerita Pak Marto sosok itu adalah sosok kakeknya Pak Dharmo yang dulu pernah melakukan pesugihan pocong, ia menjadi tumbal atas perbuatannya sendiri kala itu. Sosok pocong itu akan selalu berada disana, satu-satunya saran dari Pak Marto adalah Ari harus pindah rumah. Menurut Pak Marto, Ari bisa saja tinggal disana tapi dengan resiko jika sehari saja Ari tidak menyediakan makanan didapur, kemungkinan yang akan dihisap sosok itu adalah anak-anaknya Ari sendiri. Ari benar-benar bingung apa yang harus ia lakukan, uangnya sudah menipis dan tidak mungkin kalau ia tiba-tiba pindah begitu saja.


Ari pun memutuskan untuk tetap tinggal disana sampai ia gajihan, dan Ari harus menutupi apa yang sebenernya terjadi pada istrinya. 


”Selama aku bisa menyediakan makanan pasti sosok itu tidak akan mengganggu keluargaku” pikir Ari saat itu


Lalu Ari bilang ke istrinya supaya menyediakan sedikit makanan untuk tikus-tikus didapur


”mah... Pisahin makanan itu dan sisanya kita simpan dilemari ya”


Sejak kejadian itu, entah kenapa Ari jadi memelihara sosok pocong tersebut, Ari jadi sering ke dapur saat malam tiba, hanya untuk melihat pocong yang ia pelihara melahap makanan yang ia sudah sediakan. Bukan tanpa alasan tentunya, semenjak Ari memelihara pocong merangkak itu ada saja rezeki yang datang padanya. Ari tidak pernah kekurangan uang sekarang, dan keluarganya semakin hidup bahagia.


Tepat setahun setelah Ari memelihara pocong merangkak, istrinya hamil, tapi Ari tidak menyangka bahwa usia kehamilan istrinya itu hanya sampai empat bulan saja, karena setelah melewati usia kandungan 4 bulan, tiba-tiba janin yang ada di perut sang istri mendadak hilang tanpa mengalami keguguran sama sekali, entahlah apakah ini ada hubungannya dengan Ari yang diam-diam memelihara sosok pocong merangkak??


Ari pun belum tahu sampai saat ini....


Sumber : https://m.facebook.com/groups/221196118983673/permalink/443057016797581/

Senin, 22 Maret 2021

HEBOH TEMUKAN EMAS DIPANTAI

Cerita Horor | Bangkitnya Arwah Kucing part


 part 3

#Kuburan_Kucing_Keramat

Lanjutan dari "Bangkitnya Arwah Kucing" karna masih bnyak yg mau aku next, jdi msuk ke crita selanjutnya aja ttep sma soal kucing.


5 tahun sudah kluargaku pindah ke desa kakek ku.

Selama itu juga sudah banyak kucing pliharaan ku yg mati, entah krna sakit, memakan racun atau krna memang umurnya yg sudah ckup tua. 


10 tahun, bukan wktu yg sebentar untuk memelihara kucing2 yg lucu nan menggemaskan itu. Dulu wktu aku masih tinggal di desa (S) kucing2ku juga sudah banyak yg mati di sana. 


Namun meskipun keluargaku pindah ke desa kakek, aku tetap tidak tega untuk meninggalkan kucing2 mungil itu. Akhirnya aku membawa mereka semua untk ikut pindah rumah. Mereka berjumlah 5, karna yg 4 sudah mati duluan akibat sakit. Sisalah 5 hingga saat itu bertambah banyak karna sudah ada yg beranak. 


Semakin bertambahnya bulan. Kucing2 itu mati satu persatu. Mungkin karna memang sudah wktunya, tinggalah yg kecil2 menjadi penerusnya. Hingga ayahku menyiapkan sepetak tempat khusus untk menguburkan kucing2 ku yg sudah mati selayak2nya. 


Kini di sana sudah terhitung lebih dari sepuluh ekor kucing yg sudah terkubur alias gugur umur. Dari penglihatan mata memang seolah kelihatan biasa2 saja kuburanya. Berbeda dgn pandangan banyak anak2 kecil di tmpatku. 


Berawal dari adik2 sepupu ku yg masih kecil2 masih berusia sekitaran 5 tahun 6 tahun. Usia segitu terkadang memang masih nakal2nya anak2. Tak jarang sangking nakalnya sampai menangis berguling2 jika sdang ke tmpat kakek ku. Yg tak berjarak jauh rumah nya dengan rumahku. 


Pernah suatu hari, adek sepupuku yg cwok bernama zain saat itu umurnya baru menginjak 5 tahun. Dia memecahkan gelas2 nenek akbiat tak di turuti permintaanya. Dan mamanya yg sangat geram dengan kelakuan nakal anak nya itu, langsung memarahi zain sampai menangiss berguling2 lama tak mau diam. Akhirnya aku ajak zain ke rumah ku. Walau masih menangis tpi untungnya dia mau. 


Dan waktu itu jam sudah menunjukan pukul 5:30. Zain yg masih di luar rumah pun aku ajak masuk ke rumah. Tpi dia gk mau malah ketawa2 lebar, ku lihat lah dia ternyata berada di area kuburan kucing. Anehnya saat ku dekati zain, zain malah lagi asik mainin bulu ekor ayam jago gtu di gesek2 kanan kiri sambil ketawa2 bungah bgt.


Pas ku tanya, "zain kmu lgi main sma siapa sampe kya gtu?" *ini kak, aku lgi main sampe meong. Ini banyak bgt gk liat apa nanya2 hihihi*


Aku yg kaget dgn jawaban zain langsung merinding. Sambil ku gendong dia ku paksa masuk krna fikiranku mulai gak enak. Tpi dia malah berontak dan malah berkata * itu si putih blom masuk, si abu juga itu si oren ah semuanya blom pulang, kok aku di suruh masuk kan kasian mereka*


Aku gertak dia *zain, diam gak. Kmu ini apa2 an di sana gak ada siapa2 gk ada kucing gk ada si oren si putih. Di sana cuma kuburan meong tau*


Dia menjawab lagi *gak kak,tdi pas aku nangis kucing2 itu keluar dari lubang tanah, ada yg bawa buluuu untuk main. Ini bulunya masih ada*


Ihh aku yg ngeri pun langsung cepet2 nutup pintu trus aku critain ke ibuku. Zain juga cerita sama ibuku, aku sma ibu cuma bisa geleng2 denger crita dari zain itu. Tak berselang lama akhirnya mamanys zain dateng menjemput zain untuk pulang ke rumah kakek. 


Zain pun mau di ajak ke rumah kakek lgi. Tpi pas aku antar ke depan pintu, dan zain di gendong sama mamanya, zain bertingkah lgi dia malah bilang lagi *ih mah iti empus nya meongnya keluar lagi hihihi, pus pus pusss ayo ikut puss ayo main lgi* 


Mamahnya pun langsung menoleh aku juga langsung ku arahkan senterku ke kuburan kucing2 itu, tpi gk ada apa pun apa lgi kucing, gk ada satu pun. Mamanya zain saat itu hanya mengira kalo anaknya sedang bercanda. Tpi pas aku ngomong *mendingan klo mau ke rumah kakek ceptan bi. Kalo fk mending tdur sini aja*


Tpi bibi bilang mau di rumah kakek dulu. Nginep sininya besok. Jdi aku temenin lah aku anter sampe ke tmpat kakek. Pas aku pulang sendirian aku di kagetkan dgn sepasang sorot mata yg bersinar saat terkena pantulan senter HP ku, tepat di atas tanah kuburan kucing ku. Aku fikir itu cuma kucing ku yg sedang bermain di sana. Tapi tak lama kemudian dari balik semak2 sinar mata itu semakin banyak... aku yg takut pun langsung lari masuk kedalam.


Pas aku masuk ke dalam rumah ternyata ke 6 kucing ku malah lagi asik makan di lantai. Jadi yg tadi itu mata2 apa. Hiii bulu kuduk ku berdiri seketika...


 ibu yg melihat gerak gerik ku pun sontak bertanya, kenapa kamu kaya orang di kejar banteng aja😅 


*ihhh anu buk, itu jangan2 beneran kata zain buk kucing2 kita jadi penunggu di sana*


Ibu ku cuma menaikan ke dua pundaknya, pertanda beliau juga bingung. 


Skip...


Esok paginya kakek datang ke rumah. Katanya hari itu juga akan ada pemburuan, kebetulan kakek yg masih sehat juga ikut di grup perburuan babi hutan. Aku berpesan agar anjing pemburunya jangan sampe ada yg ke rumahku soalnya banyak kucing, tkut memangsa kucing2 ku krna anjingnya berjumlah banyak sekitar 15 ekor anjing besar2. 


Dan....


Maaf gk bsa cpt2 lgi kurang fit